Hasil Pilgub DKI Janggal, Anies Minta Semua Pihak Ikut Mengawasi
A
A
A
JAKARTA - Hasil perolehan suara Pilkada putaran pertama terlihat begitu janggal, terlebih jika menilik data Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta terkait hasil penghitungan suara di tempat pemungutan suara.
Hal itulah yang menjadi salah satu sorotan dalam pertemuan delegasi tokoh masyarakat Betawi dengan Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di kediamanan sang cagub, Lebak Bulus Dalam, Cilandak, Jakarta Selatan.
"Saya kasih saran teman-teman lihat di situs KPU dan lihat ada sekitar 489 TPS yang angka kemenangannya lebih dari 90% dengan kemenangan salah satu paslon yang sangat mencolok,"terang Anies usai acara diskusi.
Padahal Anies menilai distribusi suara seharusnya berbentuk kurva yang artinya sebaran suara merata meskipun ada yang dominan suara yang lain akan tetap ada. Apalagi, suara yang terlalu dominan itu sifatnya masif dan tersebar di seluruh TPS di Jakarta.
Dia juga mengingatkan pada semua pihak agar menjaga proses Pilkada agar berjalan jujur dan adil. Sebab kejanggalan hasil perolehan suara itu dapat dikatakan merupakan indikasi adanya kecurangan yang dapat mencederai proses demokrasi.
"Saya ingin katakan pada semua jangan cederai demokrasi jangan cedera ya aspirasi rakyat hormati proses yang baik dan benar," pesan Anies.
Lebih lanjut mantan ketua komite KPK itu juga berpesan apabila demokrasi dicedarai maka yang akan kecewa adalah rakyat bukan paslon cagub dan cawagubnya. Sehingga Anies mengingatkan jangan menguji kesabaran warga dengan hal hal yang merusak demokrasi.
"Jika ingin demokrasi ini dijaga jadi semua pihak ikut mengawasi agar prosesnya berjalan dengan adil dan jujur," ucapnya.
Hal itulah yang menjadi salah satu sorotan dalam pertemuan delegasi tokoh masyarakat Betawi dengan Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di kediamanan sang cagub, Lebak Bulus Dalam, Cilandak, Jakarta Selatan.
"Saya kasih saran teman-teman lihat di situs KPU dan lihat ada sekitar 489 TPS yang angka kemenangannya lebih dari 90% dengan kemenangan salah satu paslon yang sangat mencolok,"terang Anies usai acara diskusi.
Padahal Anies menilai distribusi suara seharusnya berbentuk kurva yang artinya sebaran suara merata meskipun ada yang dominan suara yang lain akan tetap ada. Apalagi, suara yang terlalu dominan itu sifatnya masif dan tersebar di seluruh TPS di Jakarta.
Dia juga mengingatkan pada semua pihak agar menjaga proses Pilkada agar berjalan jujur dan adil. Sebab kejanggalan hasil perolehan suara itu dapat dikatakan merupakan indikasi adanya kecurangan yang dapat mencederai proses demokrasi.
"Saya ingin katakan pada semua jangan cederai demokrasi jangan cedera ya aspirasi rakyat hormati proses yang baik dan benar," pesan Anies.
Lebih lanjut mantan ketua komite KPK itu juga berpesan apabila demokrasi dicedarai maka yang akan kecewa adalah rakyat bukan paslon cagub dan cawagubnya. Sehingga Anies mengingatkan jangan menguji kesabaran warga dengan hal hal yang merusak demokrasi.
"Jika ingin demokrasi ini dijaga jadi semua pihak ikut mengawasi agar prosesnya berjalan dengan adil dan jujur," ucapnya.
(pur)