Akad Syariat Islam Palsu Beredar, Sandiaga Akan Tempuh Jalur Hukum
A
A
A
JAKARTA - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno merasa dirugikan atas surat berisi kesediannya menerapkan syariat Islam. Pasalnya Sandi dan Anies Baswedan mengaku tidak pernah menandatangani surat tersebut.
"Itu adalah hoax. Dipalsukan," kata Sandi di Cikini, Jakarta Pusat, pada Minggu 19 Maret 2017 kemarin. Sandi menuturkan, pihaknya akan menempuh ke jalur hukum.
Apalagi surat ini belakangan tersebar hingga menjadi viral di dunia maya."Kami sedang proses ke yang berwajib. Itu melanggar Undang-Undang ITE, dan kita minta aparat segera menindaklanjuti," lanjutnya.
Sandi menuturkan, sudah berbicara persoalan surat ini ke tim suksesnya. Namun dia belum tahu waktu pelaporan dilayangkan ke pihak berwajib."Sabtu malam sudah kita perintahkan kepada tim advokasi. Nanti dari tim advokasi yang akan menindaklanjuti," ujarnya.
Suami Nur Asia itu juga meminta kepada semua masyarakat tidak mudah terpancing isu seperti ini.
Karena ada dugaan, tindakan menyebar surat tersebut hanya untuk menganggu kerukunan umat beragama.
"Kami imbau supaya semua warga, supaya tidak terprovokasi dengan statement hoax yang menunjukkan ketidakinginan dari sekelompok orang, bahwa kita ini rukun sebagai umat beragama," tegasnya.
"Itu adalah hoax. Dipalsukan," kata Sandi di Cikini, Jakarta Pusat, pada Minggu 19 Maret 2017 kemarin. Sandi menuturkan, pihaknya akan menempuh ke jalur hukum.
Apalagi surat ini belakangan tersebar hingga menjadi viral di dunia maya."Kami sedang proses ke yang berwajib. Itu melanggar Undang-Undang ITE, dan kita minta aparat segera menindaklanjuti," lanjutnya.
Sandi menuturkan, sudah berbicara persoalan surat ini ke tim suksesnya. Namun dia belum tahu waktu pelaporan dilayangkan ke pihak berwajib."Sabtu malam sudah kita perintahkan kepada tim advokasi. Nanti dari tim advokasi yang akan menindaklanjuti," ujarnya.
Suami Nur Asia itu juga meminta kepada semua masyarakat tidak mudah terpancing isu seperti ini.
Karena ada dugaan, tindakan menyebar surat tersebut hanya untuk menganggu kerukunan umat beragama.
"Kami imbau supaya semua warga, supaya tidak terprovokasi dengan statement hoax yang menunjukkan ketidakinginan dari sekelompok orang, bahwa kita ini rukun sebagai umat beragama," tegasnya.
(whb)