Kali Bekasi Tercemar Limbah, Pemkot Bekasi Bakal Lapor Polisi

Sabtu, 18 Maret 2017 - 00:25 WIB
Kali Bekasi Tercemar...
Kali Bekasi Tercemar Limbah, Pemkot Bekasi Bakal Lapor Polisi
A A A
BEKASI - Pemkot Bekasi akan melapor ke polisi terkait pencemaran air Kali Bekasi yang diduga kuat akibat limbah berbahaya dari sejumlah perusahaan. Laporan ke aparat hukum ini harus dilakukan guna memberi efek jera bagi pengusaha nakal yang mencemarkan lingkungan.

Kabid Persampahan dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Dadang Mulyana mengatakan, pada Jumat ini air di Kali Bekasi mendadak tertutup buih (busa Air) berwarna putih. Ketebalan buih yang diduga limbah itu mencapai 10 cm dari bibir air.

"Kita akan melaporkan kejadian ini ke kepolisian. Sebab, kasus pencemaran limbah ini bukan kali ini saja terjadi dan sudah berulang kali," kata Dadang kepada wartawan, Jumat (17/3/2017).

Pihaknya saat ini masih menunggu hasil pengecekan petugas di lapangan. Sebab, pihaknya akan mengambil sampel air untuk dilakukan uji labotarium. Tujuan pelaporan ke pihak kepolisian, agar menemukan sumber masalah. Sehingga pihak kepolisian yang menyelidiki kasus ini.

Pada 2015 lalu, Kali Bekasi juga sempat terkena limbah mangan dengan kandungan 1,042 miligram, Nitrit 0,178 miligram, Nitrat 29,6 miligram, Amonia 1,04 miligram, Zat Besi 3,74 miligram dan Copper 2,82 miligram. Saat itu, ikan di Kali Bekasi mati dan mengambang.

Dadang mengaku, pihaknya sudah berkordinasi dengan PDAM untuk menghentikan sementara produksinya. Sehingga, mereka bisa mengandalkan air cadangan untuk tetap beroperasi. Pasalnya, produksi air bersih dari Kali Bekasi.

Petugas yang melakukan pemantauan di Jembatan Cibubur, mencatat bahwa air berwarna keruh, suhu 29 celcius, Ph 4.4. "Kajian sementara terjadinya buih dalam alir air disebabkan Ph rendah dan adanya turbelensi aliran. Sejumlah faktor yang menyebabkan Buih di Kali Bekasi," ujarnya.

Direktur Utama PDAM Tirta Patriot Hendi Irawan mengatakan, tidak menutup produksi meski Kali Bekasi sedang mengalami keruh akibat busa. Namun, dia sudah meminta kepada pihak Perusahaan Jasa Tirta (PJT) II untuk ditutup saluran di Kali Bekasi.

"Kami akan mengandalkan air dari sodetan Islamic Center yang sumber airnya berasal dari Tarum Barat," ujarnya. Sejah ini, produksi air masih mencapai 450 liter per detik. Ke depan, kata dia, sodetan itu akan dijadikan prioritas bahan baku air PDAM.

"Kepala daerah sudah menyetujui kalau bahan baku PDAM akan diambil langsung dari air Tarum Barat," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6459 seconds (0.1#10.140)