Seluruh Korban Ambruknya Atap SMAN 1 Muara Gembong Terlihat Shock
A
A
A
JAKARTA - Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat Muaragembong, Rahmat menyatakan, dari 28 korban siswa-siswi SMA Negeri 1 Muara Gembong yang menjadi korban ambruknya atap bangunan sekolah, rata-rata hanya mengalami luka ringan dan shock.
"Kebanyakan dari korban hanya mengalami shock. Namun dua di antaranya, mengalami luka robek di bagian kepala," kata Rahmat, Selasa (28/2/2017).
Rahmat menjelaskan, untuk dua orang korban yang menderita luka robek dibagian kepalanya di antaranya, Lilis Karlina (16) dengan tiga jahitan dan Sriyanti (16) dengan empat jahitan. "Untuk kondisinya setelah mendapatkan penanganan medis, sudah membaik dan bisa diajak bicara," ungkap Rahmat.
Terkait soal adanya korban yang dirujuk ke rumah sakit, Rahmat membantahnya. Sebab, semuanya sudah ditangani pihaknya di Puskesmas. Mayoritas, para siswa yang luka ringan hanya mengalami syok saja.
"Kami tekankan tidak ada yang terluka parah sampai harus dirujuk ke rumah sakit. Mereka hanya mengalami luka ringan seperti robek di bagian kepala dan syok,"tegasnya.
Berdasarkan informasi yang didapat dari para siswa, kata dia, genteng di ruangan tidak langsung ambruk menimpa para siswa. Namun sempat tertahan dengan plafon yang ada di ruangan hingga mengeluarkan suara gemuruh.
Ketika itu, para siswa langsung menyebar menyelamatkan diri. Namun dua di antaranya, tidak sempat menyelamatkan diri sehingga tertimpa material atap. Oleh para guru dan warga setempat, mereka langsung dievakuasi menggunakan alat seadanya."Informasi yang kami terima demikian. Dan saat ini kasusnya sedang ditangani polisi," tutup Rahmat.
"Kebanyakan dari korban hanya mengalami shock. Namun dua di antaranya, mengalami luka robek di bagian kepala," kata Rahmat, Selasa (28/2/2017).
Rahmat menjelaskan, untuk dua orang korban yang menderita luka robek dibagian kepalanya di antaranya, Lilis Karlina (16) dengan tiga jahitan dan Sriyanti (16) dengan empat jahitan. "Untuk kondisinya setelah mendapatkan penanganan medis, sudah membaik dan bisa diajak bicara," ungkap Rahmat.
Terkait soal adanya korban yang dirujuk ke rumah sakit, Rahmat membantahnya. Sebab, semuanya sudah ditangani pihaknya di Puskesmas. Mayoritas, para siswa yang luka ringan hanya mengalami syok saja.
"Kami tekankan tidak ada yang terluka parah sampai harus dirujuk ke rumah sakit. Mereka hanya mengalami luka ringan seperti robek di bagian kepala dan syok,"tegasnya.
Berdasarkan informasi yang didapat dari para siswa, kata dia, genteng di ruangan tidak langsung ambruk menimpa para siswa. Namun sempat tertahan dengan plafon yang ada di ruangan hingga mengeluarkan suara gemuruh.
Ketika itu, para siswa langsung menyebar menyelamatkan diri. Namun dua di antaranya, tidak sempat menyelamatkan diri sehingga tertimpa material atap. Oleh para guru dan warga setempat, mereka langsung dievakuasi menggunakan alat seadanya."Informasi yang kami terima demikian. Dan saat ini kasusnya sedang ditangani polisi," tutup Rahmat.
(pur)