Apartemen Anti-Narkoba Hadir di Depok

Selasa, 28 Februari 2017 - 12:00 WIB
Apartemen Anti-Narkoba Hadir di Depok
Apartemen Anti-Narkoba Hadir di Depok
A A A
BOGOR - Depok terus berbenah. Berkembangnya kota yang berbatasan langsung dengan Ibu Kota juga terus meningkatkan pembangunan hunian vertikal. Uniknya, di kota seluas 200,29 km2, sedang dikembangkan apartemen anti-narkoba.

Apartemen Grand Zamzam yang berada di Jalan Margonda Raya, menawarkan konsep hunian yang terintegrasi. Apartemen ini tak hanya dijadikan investasi, juga sebagai hunian nyaman dan aman. Bahkan, apartemen itu juga bernuansa islami serta antinarkotik dan prostitusi.

"Konsep hunian islami itu ada tiga, yakni mendukung sarana ibadah, mendukung perekonomian, dan mendukung keamanan. Ini standar dunianya. Ternyata yang menerapkan itu bukan Arab Saudi, melainkan Finlandia. Nah , kami berpikir keras untuk itu dan mewujudkannya," jelas Benny Witjaksono, Chief Executive Officer Grand Zamzam.

Apartemen ini memiliki sembilan tower yang dibangun bertahap dan diklaim terbesar di Kota Depok ini. Apalagi, kesembilan tower itu saling terintegrasi yang dibangun di atas lahan sekitar 3 hektare.

Pihaknya juga berkomitmen penghuni apartemen nanti bersih dari narkoba. Tes urine juga dilakukan bagi penghuni. "Tapi, enggak mungkin semuanya disensus untuk dites urine. Tes urine akan dilakukan ketika sudah menghuni dan itu tergantung BNN Depok," ucapnya.

Pembangunan apartemen juga tengah menggeliat di Bogor. Semua itu tak lepas dari dioperasikannya Tol Bogor Ring Road (BRR) seksi IIA (Kedunghalang- Kedungbadak) sejak 2014.

Seperti di samping jalan tol BRR seksi IIA tepatnya di titik masuk ruas tol Kedunghalang terlihat tower crane pembangunan Apartemen El-Centro dan Gardenia, sekitar 1 kilometer dari Tol BRR. Bahkan, apartemen dengan properti superblok juga mulai dibangun di kawasan pinggiran, termasuk Sentul, Bogor, Jawa Barat. Kompleks apartemen, hotel, kantor, sarana pendidikan, dan pusat perbelanjaan yang berada dalam satu lokasi ini pun menjadi buah bibir di dunia properti.

Superblok pun digadang-gadang bakal mengubah pola hidup masyarakat urban yang selama ini tinggal berjauhan dengan tempat kerja, menjadi one stop living, di mana dalam satu lokasi, masyarakat bisa tinggal, bekerja, berekreasi, dan menyekolahkan anaknya. Fenomena superblok pun patut disambut baik.

Pembangunan tahap pertama superblok Vivo Sentul, Bogor, misalnya, ditargetkan rampung akhir 2017. "Saat ini Bogor memiliki permintaan besar untuk tempat usaha. Namun, permintaan itu belum dilengkapi fasilitas kawasan superblok. Karena itu, Vivo Sentul hadir menyediakan properti yang diinginkan konsumen, yaitu kios Galleria Kiosk Mall dan ruko Bizpark Vivo Sentul," kata Desi Yuliana, Sales and Marketing Director PT Megapolitan Developments Tbk.

Di Kota Bogor sendiri, menurut Kepala Dinas Pengawasan dan Pemukiman, Kota Bogor, Boris Derurasman diperkirakan lebih dari setengahnya, yakni 28 unit akan dibangun. "Untuk tinggi bangunan di Kota Bogor belum ada peraturan daerah (perda) yang mengaturnya. Hanya, dalam tinggi bangunan tersebut tetap harus mempertimbangkan daya dukung bangunan di sekitar, mulai dari area parkir, sanitasi, serta Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP)," kata Boris. (Haryudi/ R Ratna Purnama)
Apartemen Anti-Narkoba Hadir di Depok
(bbk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9126 seconds (0.1#10.140)