Waspada, Ada Enam Titik Genangan Banjir di Ruas Tol JORR
A
A
A
BEKASI - PT Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) menyebutkan ada beberapa titik rawan genangan banjir di ruas tol JORR. Keenam titik tersebut yakni, Km 24 +500 di Ampera, Km 46 di Bekasi Selatan, Km 58+500 di Rorotan, Km 39 di Jatiwarna, Km 21+100 di Pondok Indah dan Km 39+800 Jatiwarna.
Kepala Sub Divisi Pemeliharaan PT Jalantol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Heriyanto mengatakan, seluruh titik itu rawan terjadi genangan air akibat limpasan kali atau sungai yang berada dekat dengan ruas tol. Sebab, saluran bawah (cross drain) yang mengarah ke kali atau sungai telah terjadi pedangkalan akibat sedimentasi lumpur.
Ditambah, dimensinya juga dianggap kecil dengan memiliki lebar dari 60-100 cm. Saat ini, pihaknya melakukan normalisasi cross drain di dekat kali atau sungai.
”Sebelumnya memang ada pedangkalan, tapi sekarang sudah tidak karena telah kami normalisasi,” ungkap Heriyanto di Kantor PT JLJ, Senin (27/2/2017). Selain mengupayakan menormalisasi cross drain, lanjut dia, lembaganya juga berencana berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pemerintah pusat.
Heriyanto mengaku, koordinasi itu dilakukan guna mempercepat normalisasi kali atau sungai yang menjadi tanggung jawab pemerintah. Adapun kali yang berada dekat dengan tol adalah Kali Cakung, Krukut, Kalimalang dan sebagainya.”Semua harus kordinasi terkait genangan di tol,” tegasnya.
Direktur PT JLJ Yudhi Krisyunoro menambahkan, telah mengajukan permohonan maaf ke pihak Kartika Dewi (23) pengendara mobil yang terjebak banjir di tol. Atas musibah itu, lembaganya siap menanggung ganti rugi yang dialami oleh Kartika.
”Kami siap memperbaiki Toyota Kijang Innova yang dikendarai saudari Kartika hingga laik jalan kembali,” tambahnya. Selain menambah kamera pengawas di titik-titik rawan banjir, pihaknya juga melakukan pengendalian arus air di sungai atau kali yang berbatasan dengan ruas tol.
Dia jugas memastikan, bakal memasang alat pendeteksi dini permukaan air, sehingga bila air Kali Cakung yang ada di dekat tol bisa dideteksi dini. Bahkan, pihaknya sudah mengadakan pelatihan secara intensif untuk meningkatkan kompetensi petugas operasional di lapangan dan penerangan.
Yudhi mengungkapkan, selama ini lembaganya telah melakukan berbagai upaya dengan memasang pompa otomatis di sisi utara ramp 8. Pompa otomatis itu akan aktif bila ada genangan air ketika hujan deras mengguyur wilayah setempat.”Ruas terowongan itu kan berada di cekungan,” kataya.
Lalu pihaknya memasang pompa otomatis secara permanen. Rupanya limpas dari Kali Cakung yang ada di sisi utara begitu banyak sehingga naik ke ruas tol.”Rencananya kita juga akan membangun sipon untuk menampung air di dekat lokasi,” tegasnya.
Kepala Sub Divisi Pemeliharaan PT Jalantol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Heriyanto mengatakan, seluruh titik itu rawan terjadi genangan air akibat limpasan kali atau sungai yang berada dekat dengan ruas tol. Sebab, saluran bawah (cross drain) yang mengarah ke kali atau sungai telah terjadi pedangkalan akibat sedimentasi lumpur.
Ditambah, dimensinya juga dianggap kecil dengan memiliki lebar dari 60-100 cm. Saat ini, pihaknya melakukan normalisasi cross drain di dekat kali atau sungai.
”Sebelumnya memang ada pedangkalan, tapi sekarang sudah tidak karena telah kami normalisasi,” ungkap Heriyanto di Kantor PT JLJ, Senin (27/2/2017). Selain mengupayakan menormalisasi cross drain, lanjut dia, lembaganya juga berencana berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pemerintah pusat.
Heriyanto mengaku, koordinasi itu dilakukan guna mempercepat normalisasi kali atau sungai yang menjadi tanggung jawab pemerintah. Adapun kali yang berada dekat dengan tol adalah Kali Cakung, Krukut, Kalimalang dan sebagainya.”Semua harus kordinasi terkait genangan di tol,” tegasnya.
Direktur PT JLJ Yudhi Krisyunoro menambahkan, telah mengajukan permohonan maaf ke pihak Kartika Dewi (23) pengendara mobil yang terjebak banjir di tol. Atas musibah itu, lembaganya siap menanggung ganti rugi yang dialami oleh Kartika.
”Kami siap memperbaiki Toyota Kijang Innova yang dikendarai saudari Kartika hingga laik jalan kembali,” tambahnya. Selain menambah kamera pengawas di titik-titik rawan banjir, pihaknya juga melakukan pengendalian arus air di sungai atau kali yang berbatasan dengan ruas tol.
Dia jugas memastikan, bakal memasang alat pendeteksi dini permukaan air, sehingga bila air Kali Cakung yang ada di dekat tol bisa dideteksi dini. Bahkan, pihaknya sudah mengadakan pelatihan secara intensif untuk meningkatkan kompetensi petugas operasional di lapangan dan penerangan.
Yudhi mengungkapkan, selama ini lembaganya telah melakukan berbagai upaya dengan memasang pompa otomatis di sisi utara ramp 8. Pompa otomatis itu akan aktif bila ada genangan air ketika hujan deras mengguyur wilayah setempat.”Ruas terowongan itu kan berada di cekungan,” kataya.
Lalu pihaknya memasang pompa otomatis secara permanen. Rupanya limpas dari Kali Cakung yang ada di sisi utara begitu banyak sehingga naik ke ruas tol.”Rencananya kita juga akan membangun sipon untuk menampung air di dekat lokasi,” tegasnya.
(whb)