Bidik Anak Muda Perkotaan, HII Sambangi Kampus Atma Jaya
A
A
A
JAKARTA - Hutan Itu Indonesia (HII) menyambangi kampus Atma Jaya, Jakarta untuk menumbuhkan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap hutan, terutama anak muda perkotaan.
HII itu sebuah gerakan terbuka yang memiliki misi menumbuhkan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap hutan, terutama anak muda perkotaan, melalui program yang memadukan pesan positif dan perubahan gaya hidup yang lebih ramah terhadap hutan.
Sebab, hutan itu sumber mata pencaharian jutaan orang di Indonesia, bagian budaya berbagai masyarakat, dan identitas bangsa Indonesia. Hutan Indonesia merupakan rumah bagi 10 persen spesies flora, 12 persen spesies mamalia, dan 17 persen spesies burung di dunia, menjadi penyerap sekaligus sumber air, dan penyimpanan karbon yang berperan penting menurunkan percepatan perubahan iklim.
"Dan saat ini, hutan masih jauh dari benak kebanyakan orang Indonesia, padahal kita dan generasi ke depan akan terkena dampak degradasi dan potensi hilangnya hutan," ujar Ketua Gerakan HII Leony Aurora disela-sela Kelas Sukarelawan HII di Atma Jaya, Jakarta, Sabtu (25/2/2017).
Maka itu, HII pun hadir sebagai gerakan yang percaya akan kekuatan pesan-pesan positif untuk meningkatkan kesadaran pentingnya hutan untuk kita semuanya dan bagaimana kita bisa berkontribusi untuk melindungi hutan Indonesia.
"Bedanya HII dengan LSM lain? Kita ngomomg hutan secara holistik dan lebih fokus pada pada hutan Indonesia. Visi misi kita fokus pada anak muda di perkotaan dan menjadikan identitas hutan sebagai diri kita," katanya.
Adapun dalam mewujudkan visi misinya itu, HII pun melakukan bentuk nyata, seperti melakukan adopsi pohon yang bekerja sama dengan pihak terkait lainnya. Pohon diadopsi selama setahunan lalu dipelihara hingga tumbuh dengan baik.
Sebab, tak baik pula melakukan program tanam pohon hingga satu miliar pun kalau tak dipelihara. Selain adopsi pohon, HII juga melakukan acara seperti jual beli produk hutan bekerja sama dengan pihak lainnya. Adapun produk yang dimaksud merupakan semua hasil dari hutan, seperti madu dan minyak.
"Lalu ada musika foresta, kita ajak lima artis seperti Glen fredly dan Astrid. Kita bawa mereka ke hutan, kasih kesempatan ke mereka meresapinya sampai akhirnya mereka membuat lagu buat kita. Kenapa? Karema dengan lagu itu biasanya meresap pesan positif yang mau sampaikan," bebernya.
Selain dengan bentuk nyata di lapangan, dalam mewujudkan visi misinya itu, HII pun melakukan program Kelas Sukarelawan Hutan Itu Indonesia sebagaimana yang digelar pada Sabtu (25/2/2017) ini di Kampus Atmajaya. Tujuan kelas tersebut untuk menggandeng para sukarelawan baru dan meningkatkan kapasitas mereka untuk menyelenggarakan kampanye cinta pada hutan.
Kelas diskusi yang digelar di Aula K2, Atma Jaya tersebut pun tampak berlangsung hangat. Puluhan mahasiswa hadir hendak mengetahui tentang HII lebih jauh. Dalam diskusi, HII pun memberikan pesan-pesan agar kita semua sadar akan pentingnya keberadaan hutan.
Salah satu peserta, Yanuar mengatakan, dia bergabung bersama HII itu sejak tiga bulan yang lalu. Dia mengaku tertarik dengan HII karena prosesnya fokusnya pada hutan. Padahal, selama ini, dia tinggal di kota yang tak dekat dengan hutan, tapi dia memiliki keinginan yang tinggi untuk melindungi hutan.
"Saya juga berharap hutan itu dilestarikan dan dijaga semua orang, bukan hanya dari orang yang tinggal di dekat hutan, tapi juga orang di kota karena hutan itu penting yang mana bisa menjadi identitas kita," katanya.
HII itu sebuah gerakan terbuka yang memiliki misi menumbuhkan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap hutan, terutama anak muda perkotaan, melalui program yang memadukan pesan positif dan perubahan gaya hidup yang lebih ramah terhadap hutan.
Sebab, hutan itu sumber mata pencaharian jutaan orang di Indonesia, bagian budaya berbagai masyarakat, dan identitas bangsa Indonesia. Hutan Indonesia merupakan rumah bagi 10 persen spesies flora, 12 persen spesies mamalia, dan 17 persen spesies burung di dunia, menjadi penyerap sekaligus sumber air, dan penyimpanan karbon yang berperan penting menurunkan percepatan perubahan iklim.
"Dan saat ini, hutan masih jauh dari benak kebanyakan orang Indonesia, padahal kita dan generasi ke depan akan terkena dampak degradasi dan potensi hilangnya hutan," ujar Ketua Gerakan HII Leony Aurora disela-sela Kelas Sukarelawan HII di Atma Jaya, Jakarta, Sabtu (25/2/2017).
Maka itu, HII pun hadir sebagai gerakan yang percaya akan kekuatan pesan-pesan positif untuk meningkatkan kesadaran pentingnya hutan untuk kita semuanya dan bagaimana kita bisa berkontribusi untuk melindungi hutan Indonesia.
"Bedanya HII dengan LSM lain? Kita ngomomg hutan secara holistik dan lebih fokus pada pada hutan Indonesia. Visi misi kita fokus pada anak muda di perkotaan dan menjadikan identitas hutan sebagai diri kita," katanya.
Adapun dalam mewujudkan visi misinya itu, HII pun melakukan bentuk nyata, seperti melakukan adopsi pohon yang bekerja sama dengan pihak terkait lainnya. Pohon diadopsi selama setahunan lalu dipelihara hingga tumbuh dengan baik.
Sebab, tak baik pula melakukan program tanam pohon hingga satu miliar pun kalau tak dipelihara. Selain adopsi pohon, HII juga melakukan acara seperti jual beli produk hutan bekerja sama dengan pihak lainnya. Adapun produk yang dimaksud merupakan semua hasil dari hutan, seperti madu dan minyak.
"Lalu ada musika foresta, kita ajak lima artis seperti Glen fredly dan Astrid. Kita bawa mereka ke hutan, kasih kesempatan ke mereka meresapinya sampai akhirnya mereka membuat lagu buat kita. Kenapa? Karema dengan lagu itu biasanya meresap pesan positif yang mau sampaikan," bebernya.
Selain dengan bentuk nyata di lapangan, dalam mewujudkan visi misinya itu, HII pun melakukan program Kelas Sukarelawan Hutan Itu Indonesia sebagaimana yang digelar pada Sabtu (25/2/2017) ini di Kampus Atmajaya. Tujuan kelas tersebut untuk menggandeng para sukarelawan baru dan meningkatkan kapasitas mereka untuk menyelenggarakan kampanye cinta pada hutan.
Kelas diskusi yang digelar di Aula K2, Atma Jaya tersebut pun tampak berlangsung hangat. Puluhan mahasiswa hadir hendak mengetahui tentang HII lebih jauh. Dalam diskusi, HII pun memberikan pesan-pesan agar kita semua sadar akan pentingnya keberadaan hutan.
Salah satu peserta, Yanuar mengatakan, dia bergabung bersama HII itu sejak tiga bulan yang lalu. Dia mengaku tertarik dengan HII karena prosesnya fokusnya pada hutan. Padahal, selama ini, dia tinggal di kota yang tak dekat dengan hutan, tapi dia memiliki keinginan yang tinggi untuk melindungi hutan.
"Saya juga berharap hutan itu dilestarikan dan dijaga semua orang, bukan hanya dari orang yang tinggal di dekat hutan, tapi juga orang di kota karena hutan itu penting yang mana bisa menjadi identitas kita," katanya.
(ysw)