PBNU Sinyalir Suara Agus-Sylvi Lari ke Anies-Sandi
A
A
A
JAKARTA - PBNU mensinyalir, suara Agus-Sylvi sebesar 17 persen akan lari ke pasangan Anies-Sandi. Pasalnya, pemilih kedua pasangan ini memiliki irisan yang senafas, yakni pemilih Islam yang bersemangat melawan Ahok.
Ketua PBNU Hanief Saha Ghafur mengatakan, dari 17 persen pemilih Agus-Sylvi menandakan bahwa warga Jakarta tidak ingin dipimpin kembali oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Dari 17 persen pendukung Agus itu memang tidak ingin memilih Ahok," ujarnya saat menghadiri diskusi publik yang bertajuk 'PKB: Ahok atau Anies' di Kantor DKN Garda Bangsa, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (24/2/2017).
Ia meyakini, pemilih Agus-Sylvi akan lebih condong untuk menyalurkan suaranya ke Anies-Sandi. Sebab, pemilih mereka memiliki irisan yang senafas, yakni pemilih Islam yang bersemangat melawan Ahok.
"Kalau saya lihat pendukung Agus-Sylvi akan lebih ke Pak Anies. Karena mereka memiliki anggapan yang penting bukan Ahok," tukasnya.
Seperti diketahui, DKI Jakarta akan menggelar pilkada putaran kedua pada Rabu 19 April 2017 mendatang. Hal itu lantaran dari dua pasangan calon teratas tidak ada yang mendapat 50 persen suara plus 1.
Ketua PBNU Hanief Saha Ghafur mengatakan, dari 17 persen pemilih Agus-Sylvi menandakan bahwa warga Jakarta tidak ingin dipimpin kembali oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Dari 17 persen pendukung Agus itu memang tidak ingin memilih Ahok," ujarnya saat menghadiri diskusi publik yang bertajuk 'PKB: Ahok atau Anies' di Kantor DKN Garda Bangsa, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (24/2/2017).
Ia meyakini, pemilih Agus-Sylvi akan lebih condong untuk menyalurkan suaranya ke Anies-Sandi. Sebab, pemilih mereka memiliki irisan yang senafas, yakni pemilih Islam yang bersemangat melawan Ahok.
"Kalau saya lihat pendukung Agus-Sylvi akan lebih ke Pak Anies. Karena mereka memiliki anggapan yang penting bukan Ahok," tukasnya.
Seperti diketahui, DKI Jakarta akan menggelar pilkada putaran kedua pada Rabu 19 April 2017 mendatang. Hal itu lantaran dari dua pasangan calon teratas tidak ada yang mendapat 50 persen suara plus 1.
(ysw)