Kasus Penodaan Agama Jadi Penyebab Ahok Gagal Menang Satu Putaran
A
A
A
Klaim kubu pasangan Basuki-Djarot untuk memenangkan Pilkada Gubernur DKI satu putaran tak terbukti. Bahkan, bukan hanya memaksa pertarungan menuju kursi DKI 1 harus melalui putaran kedua, calon petahana itu pun terpaut tipis dengan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam perolehan suara.
Ahok menilai kegagalannya meraih kemenangan lewat satu putaran tak lepas dari banyaknya fitnah. Lepas dari semua kejadian yang menimpa mantan Bupati Babel itu, kasus penodaan agama ikut mempengaruhi perolehan suara.
Sejak 12 Desember tahun lalu, setiap pekan, Ahok harus menjalani persidangan. Meskipun persidangan ini membuat namanya terus berada di puncak perhatian publik, kasus penodaan agama memukul angka keterpilihannya.
Survei Indikator Politik pada Februari menemukan 57% responden menilai Ahok telah menista agama. Dari 57% tersebut, hanya 16,2% yang bersikeras memilih Basuki. Sebagian besarnya (51,4%) memutuskan mencoblos Anies sedangkan sisanya (27,1%) memilih Agus.
Mau tahu lebih lengkapnya? Majalah SINDO Weekly, edisi terbaru No. 51/V/2017, yang terbit Senin (20/2/2017), membeberkan penyebab lainnya.
Ahok menilai kegagalannya meraih kemenangan lewat satu putaran tak lepas dari banyaknya fitnah. Lepas dari semua kejadian yang menimpa mantan Bupati Babel itu, kasus penodaan agama ikut mempengaruhi perolehan suara.
Sejak 12 Desember tahun lalu, setiap pekan, Ahok harus menjalani persidangan. Meskipun persidangan ini membuat namanya terus berada di puncak perhatian publik, kasus penodaan agama memukul angka keterpilihannya.
Survei Indikator Politik pada Februari menemukan 57% responden menilai Ahok telah menista agama. Dari 57% tersebut, hanya 16,2% yang bersikeras memilih Basuki. Sebagian besarnya (51,4%) memutuskan mencoblos Anies sedangkan sisanya (27,1%) memilih Agus.
Mau tahu lebih lengkapnya? Majalah SINDO Weekly, edisi terbaru No. 51/V/2017, yang terbit Senin (20/2/2017), membeberkan penyebab lainnya.
(bbk)