Tingkat Elektabilitas Anies-Sandi Kalahkan Ahok-Djarot
A
A
A
JAKARTA - Survei jajak pendapat jelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta dilakukan oleh Indonesia Network Election Survey (INES) dengan Tema "Melihat, Menilai dan Memilih Kepala Daerah DKI Jakarta".
Direktur INES, Andri Gunawan menjelaskan, survei dilakukan sejak 2 Februari sampai dengan 9 Februari 2017. Jumlah responden tercatat sebanyak 2.557 warga Jakarta. Mereka tersebar secara proporsional dan terverifikasi secara akurat dari total daftar pemilih tetap (DPT) di Pilgub Jakarta sebanyak 6.983.692 jiwa.
Andrian mengaku, survei ini menggunakan tingkat kepercayaan 98% dengan Margin of error -/+ 2,3%. Dia menyebutkan, dari jawaban responden yang bisa terverifikasi dengan data jawaban responden yang berkualitas sebanyak 2.539 jawaban responden.
"Dari jawaban responden ditemukan, bahwa 93,4% warga di DKI Jakarta mengetahui akan adanya pemilihan Gubenur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, sisanya tidak menjawab dan tidak tahu," kata Andrian di Jakarta, Sabtu (11/2/2017).
Sementara itu, data demografi responden seperti, pertama, data tingkat pendidikan responden yaitu: SD-SMP (20,4%), SMA/Setingkat (68,2%), D3-S3 (11,4%). Kemudian berdasarkan Agama, Islam (75,3%), Kristen (8,2%), Katholik (7,3%), Budha (4,1%), Konghucu (2,3%), Hindu (1.1%), serta lain lain (1,7%).
Kemudian untuk tingkat pendapatan responden yaitu, pertama, kurang dari Rp5 juta rupiah (54,1%), kedua lebih dari Rp5 juta hingga Rp10 juta rupiah (32,2 %), ketiga, di atas 10 juta hingga Rp20 juta (8,5%), keempat, lebih dari Rp20 juta (5,2 %).
Selanjutnya, mayoritas responden mengetahui mengenai Pilgub DKI Jakarta yang akan dilakukan pada tanggal 15 Februari 2017. Sebanyak 93,4 % warga di DKI Jakarta mengetahui akan dilakukan pemilihan gubenur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, sisanya tidak menjawab dan tidak tahu.
Pertanyaan berikutnya mengenai pilihan responden apabila pilkada diadakan hari ini. Para responden setelah melihat kampanye para paslon, kemudian menilai dan menentukan pilihannya. Maka tingkat keterpilihan ketiga paslon pada Pilkada DKI Jakarta adalah sebagai berikut;
1. Pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni dipilih sebanyak 18,14%.
2. Basuki Tjahaja-Djarot Syaifuloh dipilih sebanyak 28.80%.
3. Anies Baswedan-Sandiaga Uno dipilih sebanyak 42.86%.
Sedangkan warga Jakarta yang belum memberikan pilihannya sebanyak 10,2%.
Dia menjelaskan, data ini menunjukkan kemungkinan Pilgub DKI Jakarta akan terjadi dua putaran. "Pasangan yang masuk ke putaran kedua adalah pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Basuki Tjahaja-Djarot Syaifulloh," ungkapnya.
Namun karena hanya 10,2% warga Jakarta yang belum menentukan pilihannya maka sangat kecil kemungkinan pasangan Agus Yudhoyono - Sylviana Murni bisa masuk ke putaraan kedua. "Selisih dengan pasangan Basuki Tjahaja- Djarot terpaut sebesar 10,66%," ujarnya.
Berikutnya dari hasil kampanye para paslon yang dilihat oleh warga Jakarta. Kemudian dinilai lalu dipilih, maka pasangan Anies Baswedan- Sandiaga Uno sangat dimungkinkan menang untuk satu putaran.
"Ada 20,4 % dari jawaban responden yang akan merubah pilihan kepada setiap pasangan calon kepala daerah," terangnya.
Direktur INES, Andri Gunawan menjelaskan, survei dilakukan sejak 2 Februari sampai dengan 9 Februari 2017. Jumlah responden tercatat sebanyak 2.557 warga Jakarta. Mereka tersebar secara proporsional dan terverifikasi secara akurat dari total daftar pemilih tetap (DPT) di Pilgub Jakarta sebanyak 6.983.692 jiwa.
Andrian mengaku, survei ini menggunakan tingkat kepercayaan 98% dengan Margin of error -/+ 2,3%. Dia menyebutkan, dari jawaban responden yang bisa terverifikasi dengan data jawaban responden yang berkualitas sebanyak 2.539 jawaban responden.
"Dari jawaban responden ditemukan, bahwa 93,4% warga di DKI Jakarta mengetahui akan adanya pemilihan Gubenur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, sisanya tidak menjawab dan tidak tahu," kata Andrian di Jakarta, Sabtu (11/2/2017).
Sementara itu, data demografi responden seperti, pertama, data tingkat pendidikan responden yaitu: SD-SMP (20,4%), SMA/Setingkat (68,2%), D3-S3 (11,4%). Kemudian berdasarkan Agama, Islam (75,3%), Kristen (8,2%), Katholik (7,3%), Budha (4,1%), Konghucu (2,3%), Hindu (1.1%), serta lain lain (1,7%).
Kemudian untuk tingkat pendapatan responden yaitu, pertama, kurang dari Rp5 juta rupiah (54,1%), kedua lebih dari Rp5 juta hingga Rp10 juta rupiah (32,2 %), ketiga, di atas 10 juta hingga Rp20 juta (8,5%), keempat, lebih dari Rp20 juta (5,2 %).
Selanjutnya, mayoritas responden mengetahui mengenai Pilgub DKI Jakarta yang akan dilakukan pada tanggal 15 Februari 2017. Sebanyak 93,4 % warga di DKI Jakarta mengetahui akan dilakukan pemilihan gubenur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, sisanya tidak menjawab dan tidak tahu.
Pertanyaan berikutnya mengenai pilihan responden apabila pilkada diadakan hari ini. Para responden setelah melihat kampanye para paslon, kemudian menilai dan menentukan pilihannya. Maka tingkat keterpilihan ketiga paslon pada Pilkada DKI Jakarta adalah sebagai berikut;
1. Pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni dipilih sebanyak 18,14%.
2. Basuki Tjahaja-Djarot Syaifuloh dipilih sebanyak 28.80%.
3. Anies Baswedan-Sandiaga Uno dipilih sebanyak 42.86%.
Sedangkan warga Jakarta yang belum memberikan pilihannya sebanyak 10,2%.
Dia menjelaskan, data ini menunjukkan kemungkinan Pilgub DKI Jakarta akan terjadi dua putaran. "Pasangan yang masuk ke putaran kedua adalah pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Basuki Tjahaja-Djarot Syaifulloh," ungkapnya.
Namun karena hanya 10,2% warga Jakarta yang belum menentukan pilihannya maka sangat kecil kemungkinan pasangan Agus Yudhoyono - Sylviana Murni bisa masuk ke putaraan kedua. "Selisih dengan pasangan Basuki Tjahaja- Djarot terpaut sebesar 10,66%," ujarnya.
Berikutnya dari hasil kampanye para paslon yang dilihat oleh warga Jakarta. Kemudian dinilai lalu dipilih, maka pasangan Anies Baswedan- Sandiaga Uno sangat dimungkinkan menang untuk satu putaran.
"Ada 20,4 % dari jawaban responden yang akan merubah pilihan kepada setiap pasangan calon kepala daerah," terangnya.
(mhd)