Hasil Pelacakan Mendagri Terkait e-KTP Ganda yang Beredar di Medsos

JAKARTA - Foto yang menunjukkan tiga kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) dengan foto wajah orang yang sama meramaikan media sosial (medsos).

Berdasarkan foto yang beredar di Facebook dan Twitter, ketiga e-KTP itu masing-masing atas nama Mada, Saidi, dan Soekarno dengan alamat di tiga lokasi berbeda di Jakarta.

Masing-masing memiliki nomor induk kependudukan (NIK) yang berbeda. Anehnya, berdasarkan penelusuran di situs kpu.go.id, ketiganya ternyata masuk dalam Daftar Pemilih Sementara (DPS) Pilkada Serentak Tahun 2017.

Sontak foto ketiga KTP tersebut menjadi pembicaraan penghuni dunia maya (netizen) dan menjadi viral di medsos.

Perdebatan tentang KTP tersebut menarik perhatian Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo yang langsung melakukan penelusuran dengan mengecek kepada Direktur Jenderal Kependudukan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Dukcapil).

"Berdasarkan hasil pelacakan Tim monitoring Pilkada Dirjen DukCapil, Ketiga foto ini #palsu krn menggunakan data milik orang lain," tulis Tjahjo melalui akun Twitter pribadinya, @tjahjo_kumolo, Sabtu (4/2/2017).

Menurut Tjahjo, foto e-KTP yang beredar di medsos merupakan modus yang berulang. E-KTP palsu ini, sambung dia, sudah muncul saat pencalonan pasangan perseorangan atau independen.

"Saat ada pencalonan dr pasangan calon perseorangan/independen ini sudah muncul. Tapi semuanya #palsu krn utk kejar jumlah dukungan," tulis Tjahjo.