Plt Gubernur Akui DKI Belum Tanggap Bencana
A
A
A
JAKARTA - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono mengakui, jika Jakarta belum tanggap dengan bencana.
"Sulit kenyataan ngomong (soal pencapaian). Karena Senen saja kebakaran, jadi belum sepenuhnya tercapai," kata Sumarsono di Car Free Day (CFD), Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (22/1/2017).
Kebakaran Pasar Senen menjadi contoh jika masih kurangnya kesadaran warga DKI untuk tanggap bencana. Maka dari itu, dia menyebut, DKI memupuk kesadaran tanggap bencana sejak dini yaitu dari anak sekolah.
"Kita mulai upaya ke sana (tanggap bencana) untuk mulai aman bencana. Kita ada upaya lah dari 10 ribu anak madrasah dari sekolah yang ada ini," katanya.
Pria yang akrab disapa Soni ini mengatakan, tanggap bencana bukan hanya tugas pemerintah, namun juga masyarakat. "Untuk membangun semangat bencana melalui dini, melalui pendekatan people power planet partnership," kata Soni.
Sekitar puluhan ribu anak sekolah dan masyarakat DKI berkumpul di Kawasan Bundaran HI untuk mengikuti penyuluhan tanggap bencana. Dari jumlah tersebut, ada 50 lembaga yang berkumpul dan sekitar 704 sekolah yang mengikuti acara tersebut.
"Sulit kenyataan ngomong (soal pencapaian). Karena Senen saja kebakaran, jadi belum sepenuhnya tercapai," kata Sumarsono di Car Free Day (CFD), Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (22/1/2017).
Kebakaran Pasar Senen menjadi contoh jika masih kurangnya kesadaran warga DKI untuk tanggap bencana. Maka dari itu, dia menyebut, DKI memupuk kesadaran tanggap bencana sejak dini yaitu dari anak sekolah.
"Kita mulai upaya ke sana (tanggap bencana) untuk mulai aman bencana. Kita ada upaya lah dari 10 ribu anak madrasah dari sekolah yang ada ini," katanya.
Pria yang akrab disapa Soni ini mengatakan, tanggap bencana bukan hanya tugas pemerintah, namun juga masyarakat. "Untuk membangun semangat bencana melalui dini, melalui pendekatan people power planet partnership," kata Soni.
Sekitar puluhan ribu anak sekolah dan masyarakat DKI berkumpul di Kawasan Bundaran HI untuk mengikuti penyuluhan tanggap bencana. Dari jumlah tersebut, ada 50 lembaga yang berkumpul dan sekitar 704 sekolah yang mengikuti acara tersebut.
(mhd)