LSI: 58,4% Responden Inginkan Gubernur Baru di Jakarta
A
A
A
JAKARTA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny JA memperkirakan pasangan Ahok-Djarot akan kalah pada putaran kedua Pilgub DKI Jakarta. Ini berdasarkan survei yang dilakukan LSI sejak 5-11 Januari 2017 lalu.
Salah satu peneliti LSI, Ardian Sopa mengatakan, LSI melakukan survei pada 5-11 Januari 2017 dengan jumlah 880 responden menggunakan metode sampling multistage random. Survei pun dilakukan dnegan cara wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner dan margin of error sekira 3,4%.
Dari hasil survei, diperkirakan pasangan Ahok-Djarot akan kalah pada putaran dua, baik berhadapan dengan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)-Sylviana Murni maupun Anies Baswedan-Sandiaga Uno. "Ahok-Djarot akan kalah telak di putaran kedua siapa pun lawannya nanti," kata Ardian Sopa di Kantor LSI Denny JA, Jakarta Timur, Selasa (17/1/2017).
Ardian mengungkapkan, apabila berhadapan dengan AHY-Sylvi, Ahok-Djarot dipilih oleh 33,9% pemilih. Sementara AHY-Sylvi dipilih oleh 48,1% dan sisanya sebanyak 18,0% belum menentukan pilihan atau tidak menjawab.
"Jika berhadapan dengan Anies-Sandi, Ahok-Djarot akan dipilih 29,7 % dan Anies-Sandi 41,8 %. Sisanya sebanyak 28,5 % responden tidak menjawab," ungkap.
Selain itu, lanjut Ardian, survei tersebut juga mengukur keinginan warga terkait Gubernur yang akan memimpin Jakarta. Hasilnya, mayoritas warga Jakarta menginginkan Gubernur baru.
"Survei LSI Denny JA Januari 2017 menunjukkan bahwa mereka yang ingin Gubernur baru sebesar 58,4 %. Hanya 26,4 % yang tetap menginginkan gubernur lama menjabat kembali, 15,2% tak menjawab. Mereka yang 26,4 % adalah pendukung die hard Ahok," ujarnya.
Ardian menjelaskan salah satu alasan warga enggan memilih Ahok jadi Gubernur karena berstatus sebagai terdakwa. Bahkan 60,4 % dari persentase tersebut menyatakan tidak rela jika seorang terdakwa menjadi gubernur mereka.
Salah satu peneliti LSI, Ardian Sopa mengatakan, LSI melakukan survei pada 5-11 Januari 2017 dengan jumlah 880 responden menggunakan metode sampling multistage random. Survei pun dilakukan dnegan cara wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner dan margin of error sekira 3,4%.
Dari hasil survei, diperkirakan pasangan Ahok-Djarot akan kalah pada putaran dua, baik berhadapan dengan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)-Sylviana Murni maupun Anies Baswedan-Sandiaga Uno. "Ahok-Djarot akan kalah telak di putaran kedua siapa pun lawannya nanti," kata Ardian Sopa di Kantor LSI Denny JA, Jakarta Timur, Selasa (17/1/2017).
Ardian mengungkapkan, apabila berhadapan dengan AHY-Sylvi, Ahok-Djarot dipilih oleh 33,9% pemilih. Sementara AHY-Sylvi dipilih oleh 48,1% dan sisanya sebanyak 18,0% belum menentukan pilihan atau tidak menjawab.
"Jika berhadapan dengan Anies-Sandi, Ahok-Djarot akan dipilih 29,7 % dan Anies-Sandi 41,8 %. Sisanya sebanyak 28,5 % responden tidak menjawab," ungkap.
Selain itu, lanjut Ardian, survei tersebut juga mengukur keinginan warga terkait Gubernur yang akan memimpin Jakarta. Hasilnya, mayoritas warga Jakarta menginginkan Gubernur baru.
"Survei LSI Denny JA Januari 2017 menunjukkan bahwa mereka yang ingin Gubernur baru sebesar 58,4 %. Hanya 26,4 % yang tetap menginginkan gubernur lama menjabat kembali, 15,2% tak menjawab. Mereka yang 26,4 % adalah pendukung die hard Ahok," ujarnya.
Ardian menjelaskan salah satu alasan warga enggan memilih Ahok jadi Gubernur karena berstatus sebagai terdakwa. Bahkan 60,4 % dari persentase tersebut menyatakan tidak rela jika seorang terdakwa menjadi gubernur mereka.
(whb)