Hasil Autopsi, Siswa STIP Tewas Karena Dianiaya Seniornya
A
A
A
JAKARTA - Polisi baru saja melakukan autopsi terhadap jenazah siswa STIP, Amirulloh Adityas Putra di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timir. Hasilnya, korban diduga tewas dianiaya seniornya karena ditubuh korban terdapat luka dalam dan luka luar.
"Dokter Arip di RS Polri, Kramatjati menyatakan, kalau mayat korban terdapat luka di bagian bibir bawah, tanda-tanda mati lemas, bintik-bintik pendarahan, resapan paru-paru, kelenjar liur yang tidak mengandung narkoba, dan cairan kehitam-hitaman," ujar Kapolres Jakarta Utara Kombes Pol Awal Chairuddin pada wartawan, Jakarta Utara, Rabu (11/1/2017).
Saat ini, kata Awal, pihak RS Polri juga masih melakukan pemeriksaan lanjutan guna mendalami temuan cairan kehitam-hitaman dari tubuh korban. Tim medis hendak mengetahui apakah sebelum penganiayaan terjadi, korban sempat meminum sesuatu ataukah tidak."Kami dibantu oleh dokter masih mendalami adanya cairan kehitam-hitaman di tubuh korban itu dari mana," tuturnya.
Sebelumnya, siswa STIP beserta sejumlah temannya dipanggil oleh empat seniornya untuk bekumpul ke lantai 2 kamar M-205, Gedung Dermotery Ring 4, STIP, Jakarta Utara. Seniornya lalu mengospek fisik juniornya dengan memukulinya hingga akhirnya, satu juniornya yang bernama Amirulloh Adityas Putra ambruk dan tewas.
"Dokter Arip di RS Polri, Kramatjati menyatakan, kalau mayat korban terdapat luka di bagian bibir bawah, tanda-tanda mati lemas, bintik-bintik pendarahan, resapan paru-paru, kelenjar liur yang tidak mengandung narkoba, dan cairan kehitam-hitaman," ujar Kapolres Jakarta Utara Kombes Pol Awal Chairuddin pada wartawan, Jakarta Utara, Rabu (11/1/2017).
Saat ini, kata Awal, pihak RS Polri juga masih melakukan pemeriksaan lanjutan guna mendalami temuan cairan kehitam-hitaman dari tubuh korban. Tim medis hendak mengetahui apakah sebelum penganiayaan terjadi, korban sempat meminum sesuatu ataukah tidak."Kami dibantu oleh dokter masih mendalami adanya cairan kehitam-hitaman di tubuh korban itu dari mana," tuturnya.
Sebelumnya, siswa STIP beserta sejumlah temannya dipanggil oleh empat seniornya untuk bekumpul ke lantai 2 kamar M-205, Gedung Dermotery Ring 4, STIP, Jakarta Utara. Seniornya lalu mengospek fisik juniornya dengan memukulinya hingga akhirnya, satu juniornya yang bernama Amirulloh Adityas Putra ambruk dan tewas.
(pur)