Kawanan Rampok Sadis di Pulomas Hanya Butuh 16 Menit
A
A
A
JAKARTA - Aksi kawanan perampok yang beraksi di rumah pengusaha Dodi Triono di Pulomas, Jakarta Timur, 27 Desember 2016 lalu terbilang cepat. Dalam melakukan perbuatannya, mereka hanya membutuhkan waktu hitungan menit.
Seperti diketahui, Ramlan Butar Butar dkk telah menyekap 11 orang, termasuk Dodi Triono dan anak serta beberapa orang lainnya dalam kamar mandi. Dalam peristiwa keji itu sebanyak enam orang di antaranya ditemukan tewas akibat kekurangan oksigen.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi M Iriawan mengatakan, Ramlan mengunci para korban dari luar kamar mandi. Hingga kini polisi belum menemukan anak kunci yang dibuang pelaku.
"Adapun waktu yang dibutuhkan untuk merampok itu hanya 16 menit. Korban di sekap pukul 14.42 WIB (26 Desember 2016), dan berhasil dibuka pukul 10.00 WIB (27 Desember 2016)," kata Iriawan kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis 5 Januari 2017.
Dia mengungkapkan saat disekap, para korban berebutan menghirup oksigen demi bertahan hidup.
"Saat di dalam (kamar mandi), korban berebutan oksigen untuk bertahan hidup. Kedua, Pak Dodi sempat mematahkan gagang pintu mencoba hendak keluar dan untuk mendapatkan oksigen," katanya. (Baca juga: Catatan Hitam Ramlan Butar Butar, Pembunuh Sadis di Pulomas)
Saat di sekap, kata Iriawan, korban pun meminum air keran agar tidak mengalami dehidrasi. Korban Zanette Kalila pun sempat berteriak karena digigit kakaknya, Diona. Gigitan itu bertujuan agar Zanet bisa lebih kuat untuk bertahan hidup. Saat itu, korban sempat mendobrak pintu tapi gagal.
Saat menyekap korban di kamar mandi, papar Iriawan, pelaku mematikan saklar lampu kamar mandi. Padahal, saklar tersebut tersambung dengan exhaust yang mana berfungsi sebagai ventilasi udara di kamar mandi. "Kalau tak dimatikan (saklarnya), exhaustnya jalan (korban pun masih bisa hidup)," katanya.
Seperti diketahui, Ramlan Butar Butar dkk telah menyekap 11 orang, termasuk Dodi Triono dan anak serta beberapa orang lainnya dalam kamar mandi. Dalam peristiwa keji itu sebanyak enam orang di antaranya ditemukan tewas akibat kekurangan oksigen.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi M Iriawan mengatakan, Ramlan mengunci para korban dari luar kamar mandi. Hingga kini polisi belum menemukan anak kunci yang dibuang pelaku.
"Adapun waktu yang dibutuhkan untuk merampok itu hanya 16 menit. Korban di sekap pukul 14.42 WIB (26 Desember 2016), dan berhasil dibuka pukul 10.00 WIB (27 Desember 2016)," kata Iriawan kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis 5 Januari 2017.
Dia mengungkapkan saat disekap, para korban berebutan menghirup oksigen demi bertahan hidup.
"Saat di dalam (kamar mandi), korban berebutan oksigen untuk bertahan hidup. Kedua, Pak Dodi sempat mematahkan gagang pintu mencoba hendak keluar dan untuk mendapatkan oksigen," katanya. (Baca juga: Catatan Hitam Ramlan Butar Butar, Pembunuh Sadis di Pulomas)
Saat di sekap, kata Iriawan, korban pun meminum air keran agar tidak mengalami dehidrasi. Korban Zanette Kalila pun sempat berteriak karena digigit kakaknya, Diona. Gigitan itu bertujuan agar Zanet bisa lebih kuat untuk bertahan hidup. Saat itu, korban sempat mendobrak pintu tapi gagal.
Saat menyekap korban di kamar mandi, papar Iriawan, pelaku mematikan saklar lampu kamar mandi. Padahal, saklar tersebut tersambung dengan exhaust yang mana berfungsi sebagai ventilasi udara di kamar mandi. "Kalau tak dimatikan (saklarnya), exhaustnya jalan (korban pun masih bisa hidup)," katanya.
(dam)