Anies Akan Kembalikan Syiar Agama di Monas
A
A
A
JAKARTA - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al-Ihsan, Jalan Haji Abu, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan. Anies tampak khusyuk mendengarkan ceramah dari Ustaz Hasan Haikal.‎
Dalam sambutannya, Anies mengucapkan terima kasih karena diberikan kesempatan silaturahmi untuk memperingati hari kelahiran junjungan Nabi Muhammad SAW. Menurut dia, ini bukan dalam rangka kampanye Pilgub DKI 2017.
"Kita jaga adab, tidak ada yang kampanye, masa maulid kampanye," kata Anies di lokasi, Kamis (29/12/2016).
Anies berjanji akan menjadikan Monumen Nasional (Monas) sebagai tempat syiar agama, seperti peringatan zikir, dan doa bersama. Bahkan, tidak melarang masyarakat yang merayakan ibadah qurban (Idul Adha).‎
"Kami ingin Monas bisa menjadi tempat kembali mengadakan keagamaan di tempat itu, jangan sampai di Jakarta jadi tempat asing mau potong qurban tidak boleh. Jadi kita akan kembalikan," katanya.
Mantan Mendikbud ini mengaku, sulit sekali dicintai masyarakat satu kampung. Namun, Nabi Muhammad SAW yang diperingati kelahirannya ini dicintai oleh seluruh kaum, bukan hanya di zamannya tapi dilintas zaman.
"Tidak ada dalam catatan manusia lain yang pengungkapkan kisahnya itu complited, ada tidak manusia seperti itu?" katanya.
‎Di akhir pidatonya, Anies menanyakan kepada jamaah terkait bilangan rakaat salat witir. "Kalau Salat Witir 1 rakaat boleh tidak? Boleh. Kalau 2 rakaat boleh tidak? Tidak boleh. Kalau 3 rakaat? Boleh. Nah ini lebih afdol, jadi diingat-ingat saja," pesan Anies.
Dalam sambutannya, Anies mengucapkan terima kasih karena diberikan kesempatan silaturahmi untuk memperingati hari kelahiran junjungan Nabi Muhammad SAW. Menurut dia, ini bukan dalam rangka kampanye Pilgub DKI 2017.
"Kita jaga adab, tidak ada yang kampanye, masa maulid kampanye," kata Anies di lokasi, Kamis (29/12/2016).
Anies berjanji akan menjadikan Monumen Nasional (Monas) sebagai tempat syiar agama, seperti peringatan zikir, dan doa bersama. Bahkan, tidak melarang masyarakat yang merayakan ibadah qurban (Idul Adha).‎
"Kami ingin Monas bisa menjadi tempat kembali mengadakan keagamaan di tempat itu, jangan sampai di Jakarta jadi tempat asing mau potong qurban tidak boleh. Jadi kita akan kembalikan," katanya.
Mantan Mendikbud ini mengaku, sulit sekali dicintai masyarakat satu kampung. Namun, Nabi Muhammad SAW yang diperingati kelahirannya ini dicintai oleh seluruh kaum, bukan hanya di zamannya tapi dilintas zaman.
"Tidak ada dalam catatan manusia lain yang pengungkapkan kisahnya itu complited, ada tidak manusia seperti itu?" katanya.
‎Di akhir pidatonya, Anies menanyakan kepada jamaah terkait bilangan rakaat salat witir. "Kalau Salat Witir 1 rakaat boleh tidak? Boleh. Kalau 2 rakaat boleh tidak? Tidak boleh. Kalau 3 rakaat? Boleh. Nah ini lebih afdol, jadi diingat-ingat saja," pesan Anies.
(mhd)