Analisa Kriminolog Soal Kasus Dugaan Perampokan Sadis di Pulomas

Kamis, 29 Desember 2016 - 10:13 WIB
Analisa Kriminolog Soal Kasus Dugaan Perampokan Sadis di Pulomas
Analisa Kriminolog Soal Kasus Dugaan Perampokan Sadis di Pulomas
A A A
JAKARTA - Tewasnya Dodi Triono (59) dan sejumlah anggota keluarga di kamar mandi saat rumahnya diduga di rampok menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban. Melihat aksi yang begitu keji, diduga para pelaku bukanlah penjahat pemula.

"Ini mengindikasikan pelaku bukan pemula. Kemungkinan dia adalah orang lama, yang pernah melakukan tindakan kriminal," tutur Kriminolog UI, Josias Simon ketika dihubungi, Kamis (29/12/2016).

Josias menganalisis, bila dilihat dari cara pelaku masuk dan keluar tempat kejadian perkara (tkp) dengan bebas, lanjutnya, memungkinkan para pelaku beraksi bukan untuk merampok. Sebab, sejauh ini polisi masih mendata barang yang hilang.

"Bisa juga ada motif tambahan, seperti keluarga, ekonomi, janji, maupun piutang," jelas Josias.

Sebab, bila murni perampokan dan dilakukan oleh pemain baru. Kemungkinan besar, gerak gerik pelaku akan dicurigai oleh orang luar, sehingga kemungkinan waktu mengungkapkan orang akan lebih cepat.

Hasil analisis tambahan, terkait tertangkapnya, tiga pelaku yang di tangkap, dua ditembak mati. Josias menyakini ada otak yang menggerekan kelimanya. Sebab, selama ini titik terang tentang perempuan yang dekat masih menjadi simpang siur. "Nah disinilah, melalui satu orang bisa diketahui motif sebenarnya," jelasnya.

Seperti di ketahui sebelumnya, pencarian terhadap wanita ini dilakukan kepolisian. Pasalnya, setelah kematian Dody, semua akun medsos milik wanita berinisial A ini kemudian menghilang.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4265 seconds (0.1#10.140)