Sosok Dodi di Mata Penjaga Kuburan Keluarga
A
A
A
JAKARTA - Penjaga kuburan keluarga Dodi Triono, Rosid (49), mengaku mempunyai kenangan dengan korban perampokan di Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur itu. Korban kerap mendorong anaknya untuk menjadi seorang arsitektur.
Rosid mengatakan, terakhir kali dia bertemu dengan korban di hari Raya Idul Fitri 2016. Adapun komunikasi yang kerap terjalin hanya melalui SMS. Saat Idul Fitri, Dodi menyuruh Rosid untuk menemuinya di kediamannya di Pulomas, Jakarta Timur.
Dia mengaku, dalam pertemuannya itu, dirinya berbincang hanya seputar pemakaman dengan korban. Perbincangan seputar makam tersebut membicarakan soal makam kedua orangtuanya dan kedua orangtua ipar dari istri pertamanya.
"Di Hari Raya Idul Fitri, Pak Dodi sms minta saya ke rumah. Yang diobrolkan seputar makam," ujarnya di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Rabu (28/12/2016).
Rosid tak menyangka, pertemuanya itu merupakan yang terakhir kalinya dengan Dodi. Dia pun tak punya firasat Dodi akan tewas dengan cara tragis seperti itu. Dodi kerap memintanya untuk datang ke rumahnya di Pulomas Residence yang hingga kini masih di renovasi.
"Memang suka menyuruh saya ke rumah ambil THR (Tunjangan Hari Raya), dan untuk perpanjang makam (keluarga), pokoknya urusan makam saya sudah dipercaya," katanya.
Rosid menambahkan, adapun yang paling diingat dari Dody itu sikapnya yang selalu memberikannya semangat terhadapnya dan keluarganya, khususnya pada anaknya untuk semangat terus menjalani kehidupan dan mencontoh dirinya.
"Kenangan paling membekas dia selalu kasih spirit saya, anak saya lulus dari SMK disuruh dia cepat kerja. Disuruh belajar corel draw sehingga nanti bisa jadi arsitektur pula," katanya.
Rosid mengatakan, terakhir kali dia bertemu dengan korban di hari Raya Idul Fitri 2016. Adapun komunikasi yang kerap terjalin hanya melalui SMS. Saat Idul Fitri, Dodi menyuruh Rosid untuk menemuinya di kediamannya di Pulomas, Jakarta Timur.
Dia mengaku, dalam pertemuannya itu, dirinya berbincang hanya seputar pemakaman dengan korban. Perbincangan seputar makam tersebut membicarakan soal makam kedua orangtuanya dan kedua orangtua ipar dari istri pertamanya.
"Di Hari Raya Idul Fitri, Pak Dodi sms minta saya ke rumah. Yang diobrolkan seputar makam," ujarnya di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Rabu (28/12/2016).
Rosid tak menyangka, pertemuanya itu merupakan yang terakhir kalinya dengan Dodi. Dia pun tak punya firasat Dodi akan tewas dengan cara tragis seperti itu. Dodi kerap memintanya untuk datang ke rumahnya di Pulomas Residence yang hingga kini masih di renovasi.
"Memang suka menyuruh saya ke rumah ambil THR (Tunjangan Hari Raya), dan untuk perpanjang makam (keluarga), pokoknya urusan makam saya sudah dipercaya," katanya.
Rosid menambahkan, adapun yang paling diingat dari Dody itu sikapnya yang selalu memberikannya semangat terhadapnya dan keluarganya, khususnya pada anaknya untuk semangat terus menjalani kehidupan dan mencontoh dirinya.
"Kenangan paling membekas dia selalu kasih spirit saya, anak saya lulus dari SMK disuruh dia cepat kerja. Disuruh belajar corel draw sehingga nanti bisa jadi arsitektur pula," katanya.
(mhd)