KPAI Cemaskan Dampak Kasus Perampokan Pulomas

Rabu, 28 Desember 2016 - 05:05 WIB
KPAI Cemaskan Dampak Kasus Perampokan Pulomas
KPAI Cemaskan Dampak Kasus Perampokan Pulomas
A A A
JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta kepolisian segera menangkap pelaku perampokan di Pulomas, Jakarta Timur yang menewaskan enam orang, Selasa 27 Desember 2016.

Menurut KPAI, perbuatan sadis pelaku terhadap para korban yang di antaranya adalah anak-anak bisa menimbulkan kecemasan, bahkan trauma bagi masyarakat.

"Kami dari KPAI tidak melihat dari sisi kejadian kriminologinya saja, tetapi kita melihat apa dampaknya, tidak hanya keluarga tapi juga bagi masyarakat setempat, itulah yang kami advokasi di sini," tutur Ketua Divisi Sosialisasi KPAI Erlinda usai mendatangi lokasi kejadian di Jalan Pulomas Utara, di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa 27 Desember 2016.

Erlinda berharap kepolisian segera melacak keberadaan para pelaku agar tidak menebar ancaman terhadap masyarakat.

"Tidak hanya kesadisan ini saja, tapi juga melihat dampak sosial masyarakatnya, bagaimana masyarakat juga trauma dengan teror-teror semacam ini, dan kita tidak tahu motif apa dengan kejadian semacam ini," tuturnya. (Baca juga: Perampokan Sadis di Pulomas, 11 Korban Ditumpuk di Kamar Mandi)

Menurut dia, cara pelaku menyekap 11 orang di kamar mandi dengan cara ditumpuk adalah perbuatan sadis. Akibat penyekapan itu, pemilik rumah, Dodi Triono beserta dua putri, seorang teman putrinya, dan dua sopirnya di ruangan kamar mandi tewas.

Sementara lima korban lainnya, termasuk salah satu putri Dodi, Zanetta Kalila Azzahra masih dirawat di Rumah Sakit Kartika Pulomas. (Baca juga: Zanet Beberkan Selain Disekap Juga Ditenggelamkan di Bak Mandi)
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4514 seconds (0.1#10.140)