Jual Air Murah ke PDAM Tetangga, PDAM Bekasi Rugi Rp13 Miliar
A
A
A
BEKASI - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Patriot menyatakan mengalami kerugian hingga belasan miliaran rupiah selama dua tahun. Ini diakibatkan nilai jual air terlalu murah ke PDAM Tirta Bhagasasi.
Meski begitu, Tirta Patriot tetap memasok airnya kepada pelanggan Tirta Bhagasasi. ”Alasan kami tetap memasok air ke PDAM Tirta Bhagasasi, karena domisili pelanggan berada di Kota Bekasi, sehingga menjadi tanggung jawab kami memberi pelayanan,” ungkap Direktur Umum PDAM Tirta Patriot Sugiyanto di Plaza Pemkot Bekasi, Senin, 19/ Desember 2016.
Menurut Sugiyanto, pihaknya sempat menghentikan pengiriman air curah kepada 20.000 pelanggan PDAM Tirta Bhagasasi di Wisma Asri dan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi selama lima hari. Pemicunya, Tirta Bhagasasi dituding tidak mau merevisi harga beli air curah dari Tirta Patriot.
"Selama dua tahun terakhir kita menjual air curah sebesar Rp3.000 meter kubik. Dalam sebulan, air curah yang dijual mencapai 388.000 meter kubik. Sementara harga pokok produksi (HPP) airnya saja sebesar Rp4.500 meter kubik," ujarnya.
Artinya, lanjut Sugiyanto, selama dua tahun PDAM Tirta Patriot telah mensubsidi penjualan air sebesar Rp 1.500 meter kubik. Apabila dikalkulasikan selama dua tahun lamanya, maka kerugian Tirta Patriot sebesar Rp13,968 miliar.”Ini yang kemudian menjadi temuan BPK, jadi harus direvisi penjualan air curah,” katanya.
Sugiyanto menambahkan, PDAM Tirta Bhagasasi juga belum membayar pembelian air curah selama dua bulan sebesar Rp2,5 miliar. Sugiyanto menyayangkan dengan sikap Tirta Bhagasasi yang enggan duduk bersama untuk membahas ini.
Apalagi kedua perusahaan tersebut milik pemerintah daerah. "PDAM Tirta Patriot seutuhnya milik Kota Bekasi, sedangkan PDAM Tirta Bhagasasi menjadi kepemilikan bersama antara Kota dengan Kabupaten Bekasi. Kita sudah layangkan surat untuk membahas hal ini, tapi tidak ditanggapi,” ucapnya.
Asda III Kota Bekasi Dadang Hidayat menambahkan, Tirta Bhagasasi sebetulnya sudah mendulang keuntungan yang cukup besar dari pembelian air curah dari Tirta Patriot. Sebab, Tirta Bhagasasi menjual air yang didapat Tirta Patriot ke pelanggannya sebesar Rp9.000 meter kubik.
”Sebetulnya mereka sudah mendapat keuntungan dengan membeli air dari Tirta Patriot,” tambahnya. Selain itu, Dadang menampik adanya anggapan bahwa Pemerintah Kota Bekasi menyerobot aset Tirta Bhagasasi di Harapan Baru dan Wisma Asri, Bekasi Utara.
Namun yang benar, kata dia, pengalihan pengelolaan saja. Sedangkan aset akan dibahas terakhir antara Wali Kota dengan Bupati Bekasi.”Tidak ada pengalihan aset, tapi kesepakatan pengalihan pengelolaan saja. Pelanggan Wisma Asri dan Harapan Baru terletak di Kota Bekasi,” ujarnya.
Meski begitu, Tirta Patriot tetap memasok airnya kepada pelanggan Tirta Bhagasasi. ”Alasan kami tetap memasok air ke PDAM Tirta Bhagasasi, karena domisili pelanggan berada di Kota Bekasi, sehingga menjadi tanggung jawab kami memberi pelayanan,” ungkap Direktur Umum PDAM Tirta Patriot Sugiyanto di Plaza Pemkot Bekasi, Senin, 19/ Desember 2016.
Menurut Sugiyanto, pihaknya sempat menghentikan pengiriman air curah kepada 20.000 pelanggan PDAM Tirta Bhagasasi di Wisma Asri dan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi selama lima hari. Pemicunya, Tirta Bhagasasi dituding tidak mau merevisi harga beli air curah dari Tirta Patriot.
"Selama dua tahun terakhir kita menjual air curah sebesar Rp3.000 meter kubik. Dalam sebulan, air curah yang dijual mencapai 388.000 meter kubik. Sementara harga pokok produksi (HPP) airnya saja sebesar Rp4.500 meter kubik," ujarnya.
Artinya, lanjut Sugiyanto, selama dua tahun PDAM Tirta Patriot telah mensubsidi penjualan air sebesar Rp 1.500 meter kubik. Apabila dikalkulasikan selama dua tahun lamanya, maka kerugian Tirta Patriot sebesar Rp13,968 miliar.”Ini yang kemudian menjadi temuan BPK, jadi harus direvisi penjualan air curah,” katanya.
Sugiyanto menambahkan, PDAM Tirta Bhagasasi juga belum membayar pembelian air curah selama dua bulan sebesar Rp2,5 miliar. Sugiyanto menyayangkan dengan sikap Tirta Bhagasasi yang enggan duduk bersama untuk membahas ini.
Apalagi kedua perusahaan tersebut milik pemerintah daerah. "PDAM Tirta Patriot seutuhnya milik Kota Bekasi, sedangkan PDAM Tirta Bhagasasi menjadi kepemilikan bersama antara Kota dengan Kabupaten Bekasi. Kita sudah layangkan surat untuk membahas hal ini, tapi tidak ditanggapi,” ucapnya.
Asda III Kota Bekasi Dadang Hidayat menambahkan, Tirta Bhagasasi sebetulnya sudah mendulang keuntungan yang cukup besar dari pembelian air curah dari Tirta Patriot. Sebab, Tirta Bhagasasi menjual air yang didapat Tirta Patriot ke pelanggannya sebesar Rp9.000 meter kubik.
”Sebetulnya mereka sudah mendapat keuntungan dengan membeli air dari Tirta Patriot,” tambahnya. Selain itu, Dadang menampik adanya anggapan bahwa Pemerintah Kota Bekasi menyerobot aset Tirta Bhagasasi di Harapan Baru dan Wisma Asri, Bekasi Utara.
Namun yang benar, kata dia, pengalihan pengelolaan saja. Sedangkan aset akan dibahas terakhir antara Wali Kota dengan Bupati Bekasi.”Tidak ada pengalihan aset, tapi kesepakatan pengalihan pengelolaan saja. Pelanggan Wisma Asri dan Harapan Baru terletak di Kota Bekasi,” ujarnya.
(whb)