Dana Kampanye Anies-Sandi Capai Rp19,8 Miliar
A
A
A
JAKARTA - Pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Wakil Gubernur (Cawagub) Anies Baswedan dan Sandiaga Uno kembali membuka dana kampanyenya. Transparansi anggaran tersebut merupakan salah satu inovasi dalam berpolitik yang diciptakan pasangan besutan Partai Gerindra dan PKS.
Cawagub Sandiaga mengatakan, rekapitulasi penerimaan dana kampanye Anies-Sandi sejak pembukaan rekening sampai dengan 30 November berjumlah Rp19,8 miliar. Uang Rp19,8 miliar tersebut didapatkan dari lima penyumbang, di antaranya yaitu masing-masing pasangan calon, dua partai pengusung calon dan badan usaha.
"Dengan kondisi ekonomi seperti saat ini, pihaknya tidak mungkin meminta sumbangan dari warga menengah ke bawah yang memang menjadi sasaran visi- misi programnya. Ke depan, kita akan membuka rekening sumbangan untuk warga menengah ke atas," kata Sandi kepada wartawan pada Kamis, 8 Desember 2016 kemarin.
Sandiaga menuturkan, pengeluaran terbanyak dana kampanye adalah untuk pertemuan tatap muka sebanyak 39%, sisanya untuk distribusi alat peraga kampanye, biaya rapat, dan desain alat peraga. "Saya didampingkan dengan Mas Anies itu salah satu bentuk inovasi politik. Inovasi politik paling penting yaitu masalah pendanaan. Kami menekan ongkos politik selama mengikuti Pilgub DKI 2017," kata Sandiaga di Posko Pemenangan Anies-Sandi, Jalan Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 8 Desember 2016 kemarin.
Sandi menjelaskan, selama berkampanye sudah membuat beberapa terobosan yang dilakukannya untuk menekan pengeluaran biaya kampanye. Saat tatap muka misalnya, meski setiap turun ke lapangan menyapa warga untuk menyerap aspirasi dan menyampaikan visi misi menelan biaya Rp5 juta/lokasi, Sandi ingin tetap melakukan efisiensi.
"Biaya tatap muka Rp5 Juta itu sudah dipotong untuk sound system dan tenda. Saya mau efisiensi lagi bisa katanya, tapi enggak pake bangku plastik. Kita sedang tantang ke tim, di mana kita bukan gede-gedean dana kampanye, tapi seefisien mungkin," ujarnya.
Cawagub Sandiaga mengatakan, rekapitulasi penerimaan dana kampanye Anies-Sandi sejak pembukaan rekening sampai dengan 30 November berjumlah Rp19,8 miliar. Uang Rp19,8 miliar tersebut didapatkan dari lima penyumbang, di antaranya yaitu masing-masing pasangan calon, dua partai pengusung calon dan badan usaha.
"Dengan kondisi ekonomi seperti saat ini, pihaknya tidak mungkin meminta sumbangan dari warga menengah ke bawah yang memang menjadi sasaran visi- misi programnya. Ke depan, kita akan membuka rekening sumbangan untuk warga menengah ke atas," kata Sandi kepada wartawan pada Kamis, 8 Desember 2016 kemarin.
Sandiaga menuturkan, pengeluaran terbanyak dana kampanye adalah untuk pertemuan tatap muka sebanyak 39%, sisanya untuk distribusi alat peraga kampanye, biaya rapat, dan desain alat peraga. "Saya didampingkan dengan Mas Anies itu salah satu bentuk inovasi politik. Inovasi politik paling penting yaitu masalah pendanaan. Kami menekan ongkos politik selama mengikuti Pilgub DKI 2017," kata Sandiaga di Posko Pemenangan Anies-Sandi, Jalan Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 8 Desember 2016 kemarin.
Sandi menjelaskan, selama berkampanye sudah membuat beberapa terobosan yang dilakukannya untuk menekan pengeluaran biaya kampanye. Saat tatap muka misalnya, meski setiap turun ke lapangan menyapa warga untuk menyerap aspirasi dan menyampaikan visi misi menelan biaya Rp5 juta/lokasi, Sandi ingin tetap melakukan efisiensi.
"Biaya tatap muka Rp5 Juta itu sudah dipotong untuk sound system dan tenda. Saya mau efisiensi lagi bisa katanya, tapi enggak pake bangku plastik. Kita sedang tantang ke tim, di mana kita bukan gede-gedean dana kampanye, tapi seefisien mungkin," ujarnya.
(whb)