Anak Penderita Gizi Buruk di Kabupaten Bogor Capai 93 Jiwa
A
A
A
BOGOR - Pemkab Bogor mencatat sebanyak 93 bayi dari 570.692 bayi di Kabupaten Bogor masih menderita gizi buruk. Pemkab Bogor melalui Dinas Kesehatan memaparkan data tersebut terhitung sejak Januari-November 2016.
Data tersebut terungkap setelah Kapolresta Bogor Kota AKBP Suyudi AS melakukan evakuasi terhadap Andri Apriansyah (8) bocah yang mengidap gizi buruk di evakuasi dari rumah neneknya di Kampung Totopong RT 5/1, Desa Cipicung, Cijeruk, Kabupaten Bogor, ke RSUD Ciawi, Rabu, 7 Desember 2016 lalu.
Bupati Bogor Nurhayanti menjelaskan, meskipun Kabupaten Bogor dekat dari Jakarta yang masyarakatnya relatif sudah maju, kasus gizi buruk pasti ditemukan. “Permasalahan gizi, di setiap daerah yang sudah maju sekalipun pasti ada. Hanya presentasinya saja besar atau kecil. Itu yang harus kita tekan,” jelas Nurhayati, Kamis, 8 Desember 2016.
Nurhayati menuturkan, jumlah penduduk Kabupaten Bogor mencapai5 juta lebih, dan 570.692 di antaranya berusia balita. “Tentunya jumlah tersebut tidak sedikit dan harus kita pantau terkait asupan gizinya dengan berbagai program. Seperti melalui kegiatan yang ada di posyandu, setiap bulan anak balita harus ditimbang tapi pada kenyataanya tidak semua balita ditimbang sehingga kita berikan bulan khusus penimbangan balita yakni bulan Februari dan Agustus,” katanya.
Sebelumnya, Kapolresta Bogor Kota AKBP Suyudi AS bersama jajarannya melakukan proses evakuasi terhadap penderita gizi buruk asal Kabupaten Bogor yakni Andri Apriansyah yang sempat jadi viral di media sosial karena kondisinya cukup memprihatinkan. Upaya evakuasi Kapolresta bersama anggotanya dilakukan setelah pihak keluarga menolak membawa Andri untuk dirawat di rumah sakit (RS).
"Meski keluarganya menolak, petugas memiliki kewenangan untuk membawa paksa demi menyelamatkan nyawa warganya. Ini misi kemanusiaan dan harus saya lakukan," ujar AKBP Suyudi.
AKBP Suyudi menjelaskan, kondisi Andri harus segera mendapatkan penanganan medis. Karena itu, pihaknya tidak berpikir lama untuk segera mengevakuasi anak tersebut ke IGD RSUD Ciawi Kabupaten Bogor. "Apakah kita mau membiarkan orang mati pelan-pelan," ujarnya.
Saat ditanya kenapa jajaran Polresta Bogor Kota yang turun langsung mengevakuasi korban sedang itu masuk wilayah Kabupaten Bogor, Suyudi mengatakan, tidak ada masalah karena ini menyangkut keselamatan manusia.
"Hati saya merasa tergugah saat mendapat kabar ada penderita gizi buruk yang kondisinya sudah mengkhawirkan itu," ujarnya.
Data tersebut terungkap setelah Kapolresta Bogor Kota AKBP Suyudi AS melakukan evakuasi terhadap Andri Apriansyah (8) bocah yang mengidap gizi buruk di evakuasi dari rumah neneknya di Kampung Totopong RT 5/1, Desa Cipicung, Cijeruk, Kabupaten Bogor, ke RSUD Ciawi, Rabu, 7 Desember 2016 lalu.
Bupati Bogor Nurhayanti menjelaskan, meskipun Kabupaten Bogor dekat dari Jakarta yang masyarakatnya relatif sudah maju, kasus gizi buruk pasti ditemukan. “Permasalahan gizi, di setiap daerah yang sudah maju sekalipun pasti ada. Hanya presentasinya saja besar atau kecil. Itu yang harus kita tekan,” jelas Nurhayati, Kamis, 8 Desember 2016.
Nurhayati menuturkan, jumlah penduduk Kabupaten Bogor mencapai5 juta lebih, dan 570.692 di antaranya berusia balita. “Tentunya jumlah tersebut tidak sedikit dan harus kita pantau terkait asupan gizinya dengan berbagai program. Seperti melalui kegiatan yang ada di posyandu, setiap bulan anak balita harus ditimbang tapi pada kenyataanya tidak semua balita ditimbang sehingga kita berikan bulan khusus penimbangan balita yakni bulan Februari dan Agustus,” katanya.
Sebelumnya, Kapolresta Bogor Kota AKBP Suyudi AS bersama jajarannya melakukan proses evakuasi terhadap penderita gizi buruk asal Kabupaten Bogor yakni Andri Apriansyah yang sempat jadi viral di media sosial karena kondisinya cukup memprihatinkan. Upaya evakuasi Kapolresta bersama anggotanya dilakukan setelah pihak keluarga menolak membawa Andri untuk dirawat di rumah sakit (RS).
"Meski keluarganya menolak, petugas memiliki kewenangan untuk membawa paksa demi menyelamatkan nyawa warganya. Ini misi kemanusiaan dan harus saya lakukan," ujar AKBP Suyudi.
AKBP Suyudi menjelaskan, kondisi Andri harus segera mendapatkan penanganan medis. Karena itu, pihaknya tidak berpikir lama untuk segera mengevakuasi anak tersebut ke IGD RSUD Ciawi Kabupaten Bogor. "Apakah kita mau membiarkan orang mati pelan-pelan," ujarnya.
Saat ditanya kenapa jajaran Polresta Bogor Kota yang turun langsung mengevakuasi korban sedang itu masuk wilayah Kabupaten Bogor, Suyudi mengatakan, tidak ada masalah karena ini menyangkut keselamatan manusia.
"Hati saya merasa tergugah saat mendapat kabar ada penderita gizi buruk yang kondisinya sudah mengkhawirkan itu," ujarnya.
(whb)