Mertua dan Menantu Berkomplot Lakukan Curanmor di Depok
A
A
A
DEPOK - Polresta Depok menciduk 18 orang pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Kota Depok. Diantara yang tertangkap, ternyata ada menantu dan mertua yang berkomplot melakukan pencurian kendaran bermotor (curanmor).
Wakapolresta Depok AKBP Candra Kumara mengatakan, pihaknya membekuk 18 pelaku curanmor yang biasa beroperasi di Kota Depok. Salah satu yang ditangkap adalah begal yang menyebabkan SPG kritis.
Selain belasan curanmor, lanjutnya, jajarannya juga mengamankan barang bukti berupa senjata tajam dan 10 unit kendaraan bermotor roda dua yang diduga sebagai hasil kejahatan.
"Satu pelaku tewas tertembak karena saat ditangkap melawan dan membahayakan petugas," ujar AKBP Candra.
Ia menambahkan, rata-rata pelaku merupakan pemain lama karena sering keluar masuk penjara. "Mereka tidak ada jaringan antar pulau. Masih sekitaran Depok," katanya.
"Beberapa ada yang menggunakan kekerasan dan senjata tajam. Seperti kasus yang menimpa SPG beberapa waktu lalu. Korban dipepet lalu didorong oleh pelaku hingga terjatuh dan langsung merampas harta benda korban," katanya.
Salah satu pelaku perampokan sepeda motor yang dibekuk memiliki hubungan keluarga yakni ayah mertua dan menantu. J (44) bersama menantunya H (36) membidik motor-motor yang akan dicurinya di kawasan perumahan sekitar wilayah Limo.
Sebelumnya mereka memantau terlebih dahuli. Kalau situasi memungkinkan mereka akan beraksi. "Ayah mertuanya berperan yang membidik motor yang akan dicuri, sementara menantunya yang beraksi merampas motor yang terparkir dengan menggunakan kunci letter T. Tidak sampai tiga menit mereka menjalankan aksinya itu," katanya.
Wakapolresta Depok AKBP Candra Kumara mengatakan, pihaknya membekuk 18 pelaku curanmor yang biasa beroperasi di Kota Depok. Salah satu yang ditangkap adalah begal yang menyebabkan SPG kritis.
Selain belasan curanmor, lanjutnya, jajarannya juga mengamankan barang bukti berupa senjata tajam dan 10 unit kendaraan bermotor roda dua yang diduga sebagai hasil kejahatan.
"Satu pelaku tewas tertembak karena saat ditangkap melawan dan membahayakan petugas," ujar AKBP Candra.
Ia menambahkan, rata-rata pelaku merupakan pemain lama karena sering keluar masuk penjara. "Mereka tidak ada jaringan antar pulau. Masih sekitaran Depok," katanya.
"Beberapa ada yang menggunakan kekerasan dan senjata tajam. Seperti kasus yang menimpa SPG beberapa waktu lalu. Korban dipepet lalu didorong oleh pelaku hingga terjatuh dan langsung merampas harta benda korban," katanya.
Salah satu pelaku perampokan sepeda motor yang dibekuk memiliki hubungan keluarga yakni ayah mertua dan menantu. J (44) bersama menantunya H (36) membidik motor-motor yang akan dicurinya di kawasan perumahan sekitar wilayah Limo.
Sebelumnya mereka memantau terlebih dahuli. Kalau situasi memungkinkan mereka akan beraksi. "Ayah mertuanya berperan yang membidik motor yang akan dicuri, sementara menantunya yang beraksi merampas motor yang terparkir dengan menggunakan kunci letter T. Tidak sampai tiga menit mereka menjalankan aksinya itu," katanya.
(ysw)