Habib Novel Geli Aksi 412 Disamakan dengan 212
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPD FPI Jakarta Habib Novel mengaku geli jika aksi 412 di Bundaran HI, Jakarta Pusat, disamakan dengan Aksi Bela Islam III pada 2 Desember lalu. Sebab, Aksi Bela Islam III murni membela agama Allah, bukan sekedar aksi syahwat belaka.
Habib Novel Bamukmin mengatakan, aksi 412 pada Minggu 4 Desember 2016 lalu hanya aksi untuk kepentingan politik belaka, bukan aspirasi masyarakat ataupun umat beragama. Bahkan, aksi tersebut jauh dari kata tertib, pesertanya pun malah mengotori dan merusak lingkungan di seputaran Bundaran HI, Menteng, Jakarta Pusat.
"Itu aksi perusakannya luar biasa. Apa yang bisa dijadikan contoh dari acara (412) kemarin? Baru ratusan ribu saja semrawutnya luar biasa," ujarnya saat dihubungi, Selasa (6/12/2016).
Menurut Habib Novel, adapun alasan rusaknya aksi 412 itu karena aksi tersebut bukan dari panggilan hati nurani. Berbeda jauh dengan aksi 212 yang bersatu karena Alquran, sehingga aksi 212 itu merupakan panggilan nurani dalam membela agama Allah. Maka itu, aksi 412 itu tak bisa disamakan dengan aksi mulia 212.
Habib Novel menambahkan, adapun aksi 212 itu memiliki tujuan yang mulia, yakni berdakwah. Umat muslim pun bergerak karena adanya penghinaan pada agamanya dan masyarakat tak bisa dibeli dengan uang. Sedang aksi 412 kemarin hanya dilandaskan pada syahwat politik belaka.
"Geli saya aksi 212 disamakan dengan 412. Kalau itu (412) kan tujuan dari syahwat mereka. Kita lihat orang punya duit, penguasa tak bisa beli masyarakat walau dengan berbagai cara," katanya.
Habib Novel Bamukmin mengatakan, aksi 412 pada Minggu 4 Desember 2016 lalu hanya aksi untuk kepentingan politik belaka, bukan aspirasi masyarakat ataupun umat beragama. Bahkan, aksi tersebut jauh dari kata tertib, pesertanya pun malah mengotori dan merusak lingkungan di seputaran Bundaran HI, Menteng, Jakarta Pusat.
"Itu aksi perusakannya luar biasa. Apa yang bisa dijadikan contoh dari acara (412) kemarin? Baru ratusan ribu saja semrawutnya luar biasa," ujarnya saat dihubungi, Selasa (6/12/2016).
Menurut Habib Novel, adapun alasan rusaknya aksi 412 itu karena aksi tersebut bukan dari panggilan hati nurani. Berbeda jauh dengan aksi 212 yang bersatu karena Alquran, sehingga aksi 212 itu merupakan panggilan nurani dalam membela agama Allah. Maka itu, aksi 412 itu tak bisa disamakan dengan aksi mulia 212.
Habib Novel menambahkan, adapun aksi 212 itu memiliki tujuan yang mulia, yakni berdakwah. Umat muslim pun bergerak karena adanya penghinaan pada agamanya dan masyarakat tak bisa dibeli dengan uang. Sedang aksi 412 kemarin hanya dilandaskan pada syahwat politik belaka.
"Geli saya aksi 212 disamakan dengan 412. Kalau itu (412) kan tujuan dari syahwat mereka. Kita lihat orang punya duit, penguasa tak bisa beli masyarakat walau dengan berbagai cara," katanya.
(whb)