Pilgub DKI, Anies-Sandi Klaim Perpaduan Pendidikan dan Ekonomi
A
A
A
JAKARTA - Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta nomor urut 3, Sandiaga Uno tetap berkampanye ditengah adanya Aksi Super Damai Bela Islam jilid III di kawasan Monas, Jakarta Pusat. Menyerap asprasi warga dan menawarkan solusi menjadi komitmen pasangan yang diusung oleh Partai Gerindra dan PKS itu.
"Saya bantu doa dari jauh, saya yakini yang mereka (peserta aksi 212) lakukan adalah mendoakan bangsa dan negara, agar kita tetap bersatu. Saat ini saya komitmen menjalankan amanat untuk menyerap aspirasi rakyat dan menawarkan solusi," kata Sandiaga di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (2/12/2016).
Dalam kampanyenya, Sandi kembali mendapatkan keluhan masalah perekonomian dan pendidikan. Kebetulan, kata dia, dirinya yang berlatar belakang mantan Pengusaha dituntun bermitra dengan Anies yang berlatarbelakang pendidikan.
Dengan begitu, lanjut Sandi, apabila dirinya bersama Cagub Anies diamanatkan menjadi pemimpin DKI 2017-2022, pihaknya akan menghadirkan suatu kepemimpinan yang menyatupadukan, suatu kepemimpinan yang mengerti memperbaiki masa depan pendidikan dan masa depan ekonomi.
"Kita butuh pemimpin yang menyatupadukan kita, bukan pemimpin yang memecah belah kita, jangan sampai diadu-adu masyarakat, yang pro ke sana, pro ke sini, pokoknya kita satupadukan. Kita punya potensi yang baik, seperti kita lihat warga di sini sangat mendukung, jangan kita cederai keberagaman kita, kebhinekaan kita mari kita hadirkan suatu kepemimpinan yang mengayomi segala lapisan masyarakat," jelasnya.
Dalam kampanye 212 diketahui hanya Sandiaga yang berkampanye. Anggota tim pasangan nomor urut 2, Cagub Basuki Tjahaja Purnama (ahok) dan Cawagub Djarot Saiful Hidayat, Clara Tampubolon mengatakan, tidak kampanyenya Ahok-Djarot merupakan saran dari tim pemenangan. Alasanya, karena kondisi lalu lintas dari kediaman Ahok di Jakarta Utara menuju rumah Lembang, Jakarta Pusat tidak memungkinkan Ahok datang.
Ahok, kata Clara memilih berdiam diri melihat situasi sambil menandatangani buku yang akan dijual ke relawan. "Pak Basuki sangat ingin berada di Rumah Lembang untuk bertemu warga yang sudah berkumpul sejak tadi pagi, tapi kondisinya tidak memungkinkan," ungkapnya.
Sementara itu, cawagub nomor urut 1, Sylviana Murni kemarin juga berkampanye ke Rawa Bebek, Pulogebang, Jakarta Timur. Namun disana dia tidak begitu banyak menawarkan program, melainkan hanya berdiskusi masalah makanan dan sebagainya.
Sylvi lebih terlihat semangat membicarakan dugaan pelanggaran kampanye yang disebut pihak Bawaslu dilakukan olehnya dan Cagub Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Dirinya merasa kaget disebut melakukan pelanggaran terkait politik uang dan alat peraga yang terbanyak dibandingkan dengan pasangan lainnya.
Sylviana menduga, banyaknya pelanggaran dalam kampanyenya ini kemungkinan dilakukan oleh simpatisan yang tidak tercatat sebagai tim sukses di KPUD.
"Kami tidak emosional, ke depan kami harapkan ini catatan buat kami, buat tim kampanye kami," ujarnya.
"Saya bantu doa dari jauh, saya yakini yang mereka (peserta aksi 212) lakukan adalah mendoakan bangsa dan negara, agar kita tetap bersatu. Saat ini saya komitmen menjalankan amanat untuk menyerap aspirasi rakyat dan menawarkan solusi," kata Sandiaga di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (2/12/2016).
Dalam kampanyenya, Sandi kembali mendapatkan keluhan masalah perekonomian dan pendidikan. Kebetulan, kata dia, dirinya yang berlatar belakang mantan Pengusaha dituntun bermitra dengan Anies yang berlatarbelakang pendidikan.
Dengan begitu, lanjut Sandi, apabila dirinya bersama Cagub Anies diamanatkan menjadi pemimpin DKI 2017-2022, pihaknya akan menghadirkan suatu kepemimpinan yang menyatupadukan, suatu kepemimpinan yang mengerti memperbaiki masa depan pendidikan dan masa depan ekonomi.
"Kita butuh pemimpin yang menyatupadukan kita, bukan pemimpin yang memecah belah kita, jangan sampai diadu-adu masyarakat, yang pro ke sana, pro ke sini, pokoknya kita satupadukan. Kita punya potensi yang baik, seperti kita lihat warga di sini sangat mendukung, jangan kita cederai keberagaman kita, kebhinekaan kita mari kita hadirkan suatu kepemimpinan yang mengayomi segala lapisan masyarakat," jelasnya.
Dalam kampanye 212 diketahui hanya Sandiaga yang berkampanye. Anggota tim pasangan nomor urut 2, Cagub Basuki Tjahaja Purnama (ahok) dan Cawagub Djarot Saiful Hidayat, Clara Tampubolon mengatakan, tidak kampanyenya Ahok-Djarot merupakan saran dari tim pemenangan. Alasanya, karena kondisi lalu lintas dari kediaman Ahok di Jakarta Utara menuju rumah Lembang, Jakarta Pusat tidak memungkinkan Ahok datang.
Ahok, kata Clara memilih berdiam diri melihat situasi sambil menandatangani buku yang akan dijual ke relawan. "Pak Basuki sangat ingin berada di Rumah Lembang untuk bertemu warga yang sudah berkumpul sejak tadi pagi, tapi kondisinya tidak memungkinkan," ungkapnya.
Sementara itu, cawagub nomor urut 1, Sylviana Murni kemarin juga berkampanye ke Rawa Bebek, Pulogebang, Jakarta Timur. Namun disana dia tidak begitu banyak menawarkan program, melainkan hanya berdiskusi masalah makanan dan sebagainya.
Sylvi lebih terlihat semangat membicarakan dugaan pelanggaran kampanye yang disebut pihak Bawaslu dilakukan olehnya dan Cagub Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Dirinya merasa kaget disebut melakukan pelanggaran terkait politik uang dan alat peraga yang terbanyak dibandingkan dengan pasangan lainnya.
Sylviana menduga, banyaknya pelanggaran dalam kampanyenya ini kemungkinan dilakukan oleh simpatisan yang tidak tercatat sebagai tim sukses di KPUD.
"Kami tidak emosional, ke depan kami harapkan ini catatan buat kami, buat tim kampanye kami," ujarnya.
(ysw)