Atasi Masalah Rusunawa, Anies Janjikan Pengawasan Langsung
A
A
A
JAKARTA - Penanganan masalah rusunawa di DKI Jakarta belum tersampaikan secara langsung. Selain banyak dipenuhi oleh sistem air bersih yang tak terkontrol dengan baik, pemindahan warga relokasi ke rusunawa tak mampu mensejahterahkan penghuninya.
Untuk itu, dibutuhkan pengawasan ekstra untuk menyikapi masalah ini. Dengan memberikan langsung kepada warga rusunawa, permasalahan dirusunawa akan diselesaikan secara bertahap.
Calon Gubernur nomor urut 3, Anies Rasyid Baswedan menyadari akan hal itu. Berbagai program telah ia siapkan untuk mengatasi masalah di rusun. Salah satunya menanggung jawabkan setiap permasalahan terhadap satu orang.
Cara ini dianggap cukup jitu mengingat selama masyarakat binggung bila mengeluhkan permasalahan. Birokrasi yang cukup berkelit, membuat penanganan menjadi lama. Sehingga masalah tak terselesaikan mudah.
"Kami akan pasang nomor penangung jawab, dan memperkenalkannya ke warga. Sehingga warga akan menyampaikan langsung masalah itu ke penanggung jawab. Dengan begitu, secara tak langsung, warga rusun akan menjadi pengawas," tutur Anies menjawab masalah air bersih di lokasi Rusunawa Flamboyan, Kalideres, Jakarta Barat, Senin 28 November 2016.
Masalah air bersih di rusunawa memang masalah yang rumit. Bertahun tahun penghuni tak mendapatkan air bersih. Mereka kerap mengeluhkan hal ini, namun hingga saat solusi tak kunjung datang.
Seperti di Rusunawa Flamboyan, air yang keluar hanya sedikit, tak jarang warga pun akhirnya memilih membeli air bersih dari luar, setiap harinya untuk membeli air bersih warga harus membayar sedikitnya Rp10-15 ribu untuk kebutuhan mandi.
Lain halnya dengan warga di Rusunawa Pesakih, Kalideres, Jakarta Barat. Meski sudah memiliki penyulingan air bersih, namun tanpa pengawasan. Sesekali air yang dikeluarkan menjadi kotor, berwarna coklat dan berbau. Masalah seperti ini kerap keluar saat hari libur, disaat pekerja tidak menjaga.
"Mungkin mereka lagi libur. Karena kala Sabtu Minggu tidak ada pengawasnya," tutur Yanti (36), salah seorang penghuni Rusunawa Pesakih.
Di sisi lain, warga rusunawa juga mengeluhkan dengan kondisi sulitnya mencari pekerjaan. Keterbatasan umur dalam mencari pekerjaan membuat mereka kalah dengan tenaga yang lebih muda.
Sementara untuk memiliki usaha, pinjaman berbunga tinggi mereka acuhkan, belum lagi ketatnya persaingan usaha warung di sini. Pemilik modal tinggi akan mendapatkan keuntungan, lantaran barang yang lengkap.
Siti Musaroh (34), salah seorang penghuni Rusunawa Pesakih mengatakan, sebagai orang miskin dirinya cukup sulit mendapatkan modal. Tanpa adanya jaminan barang maupun tanah, bank enggan memberikan pinjaman.
Selain itu, suaminya, Riswandi (36), hanya sebagai pekerja kasar. Penghasilan tak menentu menjadi bulanannya. Seringkali masalah ekonomi semacam ini membuat dirinya sulit membayar rusunawa. "Saya kerap menunggak, kalau enggak ada proyek, penghasilan kita sedikit," jelasnya.
Terkait hal itu, Anies mengatakan, masalah ekonomi warga rusun bisa terbantu. Baginya ini bukan masalah pelik. Sebab, dengan kondisi ekonomi Jakarta, warga rusunawa bisa mengambil keuntungan, salah satunya dengan proyek besar.
Ia mencontohkan seperti pembuatan seragam yang jumlah ribuan. Anies menyampaikan proyek semacam itu harus terputus, pembuat seragam tak lagi dilakukan kepada konveksi besar, melainkan kepada warga rusunawa.
"Jadi nanti akan kesinambungan yang terjadi, tetangganya akan membantu memotong, ini kan bisa menjadi pemasukan warga. Lalu kita kumpulkan beberapa penjahit atau yang bisa menjahit. Akan ada pekerjaan besar," jelasnya.
Pemberian proyek ini, kata Anies, bisa memutus keterikatan pekerjaan yang terbentur masalah umur. Sebab, dengan umur yang terlanjur tua, warga di rusun akan sulit mendapatkan kerja.
Selain itu, dalam program lainnya. Anies-Sandi juga menjanjikan membuka lapangan pekerjaan sebanyak 200 ribu. Pekerjaan semacam ini akan difokuskan untuk penghuni rusun.
Terkait soal KJP Plus, mantan Menteri Pendidikan ini juga berjanji akan memberikannya kepada anak putus sekolah. Selain itu, bila ada pelajar berprestasi dan melanjutkan pendidikan, ia langsung memasukannya kepada KJP. "KJP juga akan kami masukan diskon setiap transaksi di Jakarta," katanya.
Selain di Rusunawa Pesakih dan Flamboyan, Anies juga melakukan kunjungan ke Rusun Bumi Cengkareng Indah, dan beberapa titik di Cengkareng, Jakarta Barat.
Untuk itu, dibutuhkan pengawasan ekstra untuk menyikapi masalah ini. Dengan memberikan langsung kepada warga rusunawa, permasalahan dirusunawa akan diselesaikan secara bertahap.
Calon Gubernur nomor urut 3, Anies Rasyid Baswedan menyadari akan hal itu. Berbagai program telah ia siapkan untuk mengatasi masalah di rusun. Salah satunya menanggung jawabkan setiap permasalahan terhadap satu orang.
Cara ini dianggap cukup jitu mengingat selama masyarakat binggung bila mengeluhkan permasalahan. Birokrasi yang cukup berkelit, membuat penanganan menjadi lama. Sehingga masalah tak terselesaikan mudah.
"Kami akan pasang nomor penangung jawab, dan memperkenalkannya ke warga. Sehingga warga akan menyampaikan langsung masalah itu ke penanggung jawab. Dengan begitu, secara tak langsung, warga rusun akan menjadi pengawas," tutur Anies menjawab masalah air bersih di lokasi Rusunawa Flamboyan, Kalideres, Jakarta Barat, Senin 28 November 2016.
Masalah air bersih di rusunawa memang masalah yang rumit. Bertahun tahun penghuni tak mendapatkan air bersih. Mereka kerap mengeluhkan hal ini, namun hingga saat solusi tak kunjung datang.
Seperti di Rusunawa Flamboyan, air yang keluar hanya sedikit, tak jarang warga pun akhirnya memilih membeli air bersih dari luar, setiap harinya untuk membeli air bersih warga harus membayar sedikitnya Rp10-15 ribu untuk kebutuhan mandi.
Lain halnya dengan warga di Rusunawa Pesakih, Kalideres, Jakarta Barat. Meski sudah memiliki penyulingan air bersih, namun tanpa pengawasan. Sesekali air yang dikeluarkan menjadi kotor, berwarna coklat dan berbau. Masalah seperti ini kerap keluar saat hari libur, disaat pekerja tidak menjaga.
"Mungkin mereka lagi libur. Karena kala Sabtu Minggu tidak ada pengawasnya," tutur Yanti (36), salah seorang penghuni Rusunawa Pesakih.
Di sisi lain, warga rusunawa juga mengeluhkan dengan kondisi sulitnya mencari pekerjaan. Keterbatasan umur dalam mencari pekerjaan membuat mereka kalah dengan tenaga yang lebih muda.
Sementara untuk memiliki usaha, pinjaman berbunga tinggi mereka acuhkan, belum lagi ketatnya persaingan usaha warung di sini. Pemilik modal tinggi akan mendapatkan keuntungan, lantaran barang yang lengkap.
Siti Musaroh (34), salah seorang penghuni Rusunawa Pesakih mengatakan, sebagai orang miskin dirinya cukup sulit mendapatkan modal. Tanpa adanya jaminan barang maupun tanah, bank enggan memberikan pinjaman.
Selain itu, suaminya, Riswandi (36), hanya sebagai pekerja kasar. Penghasilan tak menentu menjadi bulanannya. Seringkali masalah ekonomi semacam ini membuat dirinya sulit membayar rusunawa. "Saya kerap menunggak, kalau enggak ada proyek, penghasilan kita sedikit," jelasnya.
Terkait hal itu, Anies mengatakan, masalah ekonomi warga rusun bisa terbantu. Baginya ini bukan masalah pelik. Sebab, dengan kondisi ekonomi Jakarta, warga rusunawa bisa mengambil keuntungan, salah satunya dengan proyek besar.
Ia mencontohkan seperti pembuatan seragam yang jumlah ribuan. Anies menyampaikan proyek semacam itu harus terputus, pembuat seragam tak lagi dilakukan kepada konveksi besar, melainkan kepada warga rusunawa.
"Jadi nanti akan kesinambungan yang terjadi, tetangganya akan membantu memotong, ini kan bisa menjadi pemasukan warga. Lalu kita kumpulkan beberapa penjahit atau yang bisa menjahit. Akan ada pekerjaan besar," jelasnya.
Pemberian proyek ini, kata Anies, bisa memutus keterikatan pekerjaan yang terbentur masalah umur. Sebab, dengan umur yang terlanjur tua, warga di rusun akan sulit mendapatkan kerja.
Selain itu, dalam program lainnya. Anies-Sandi juga menjanjikan membuka lapangan pekerjaan sebanyak 200 ribu. Pekerjaan semacam ini akan difokuskan untuk penghuni rusun.
Terkait soal KJP Plus, mantan Menteri Pendidikan ini juga berjanji akan memberikannya kepada anak putus sekolah. Selain itu, bila ada pelajar berprestasi dan melanjutkan pendidikan, ia langsung memasukannya kepada KJP. "KJP juga akan kami masukan diskon setiap transaksi di Jakarta," katanya.
Selain di Rusunawa Pesakih dan Flamboyan, Anies juga melakukan kunjungan ke Rusun Bumi Cengkareng Indah, dan beberapa titik di Cengkareng, Jakarta Barat.
(mhd)