Elektabilitas Turun, Ahok Pede Terpilih Kembali
A
A
A
JAKARTA - Pasca ditetapkan menjadi tersangka oleh kepolisian, banyak prediksi yang menyebut jjika elektabilitas pasangan calon Ahok-Djarot akan semakin merosot.
Seperti yang diketahui, Ahok telah ditetapkan tersangka pada Rabu 16 November 2016 oleh Bareskrim Mabes Polri. Ahok terkena kasus dugaan penistaan agama.
"Enggak (khawatir kalau elektabilitas turun). Saya sudah sampaikan, daripada mundur saya lebih baik dihukum saja. Penjara, diproses pengadilan. Saya enggak pernah takut orang mau pilih atau tidak," kata Ahok di Pondok Kopi, Jakarta Timur, Kamis (17/11/2016).
Mantan Bupati Belitung Timur itu menilai jika warga Jakarta akan bisa merasakan seperti apa kerjanya selama menjabat sebagai Gubernur DKI.
"Saya yakin, selama orang Jakarta melihat kinerja, kita masih bisa terpilih. Kita tunggu saja tanggal 15 Februari," kata Ahok.
Senada dengan Ahok, Djarot menyebut jika elektabilitas yang nyata dan real adalah 15 Februari 2017 mendatang. Pada tanggal itu pula, jutaan warga DKI akan memilih siapa yang pantas kembali berlaga di putaran kedua atau berakhir satu putaran.
"Enggak, kami tidak khawatir tentang elektabilitas. Elektabilitas itu yang kami tunggu tangal 15 Februari 2017. Itu nyata real," kata Djarot di Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan.
Seperti yang diketahui, Ahok telah ditetapkan tersangka pada Rabu 16 November 2016 oleh Bareskrim Mabes Polri. Ahok terkena kasus dugaan penistaan agama.
"Enggak (khawatir kalau elektabilitas turun). Saya sudah sampaikan, daripada mundur saya lebih baik dihukum saja. Penjara, diproses pengadilan. Saya enggak pernah takut orang mau pilih atau tidak," kata Ahok di Pondok Kopi, Jakarta Timur, Kamis (17/11/2016).
Mantan Bupati Belitung Timur itu menilai jika warga Jakarta akan bisa merasakan seperti apa kerjanya selama menjabat sebagai Gubernur DKI.
"Saya yakin, selama orang Jakarta melihat kinerja, kita masih bisa terpilih. Kita tunggu saja tanggal 15 Februari," kata Ahok.
Senada dengan Ahok, Djarot menyebut jika elektabilitas yang nyata dan real adalah 15 Februari 2017 mendatang. Pada tanggal itu pula, jutaan warga DKI akan memilih siapa yang pantas kembali berlaga di putaran kedua atau berakhir satu putaran.
"Enggak, kami tidak khawatir tentang elektabilitas. Elektabilitas itu yang kami tunggu tangal 15 Februari 2017. Itu nyata real," kata Djarot di Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan.
(ysw)