Ini Profil Cagub Anies Baswedan

Selasa, 25 Oktober 2016 - 11:00 WIB
Ini Profil Cagub Anies Baswedan
Ini Profil Cagub Anies Baswedan
A A A
JAKARTA - Nama Anies Baswedan sudah tidak asing di telinga masyarakat. Karena, pria kelahiran 7 Mei 1969 ini adalah mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) pada era Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Anies Baswedan lahir di Kuningan, Jawa Barat pada 7 Mei 1969 dari pasangan Rasyid Baswedan dan Aliyah Rasyid. Anies mulai mengenyam pendidikan pada usia lima tahun di Taman Kanak-kanan (TK) Masjid Syuhada.

Setelah dirinya berusia enam tahun, Anies masuk ke Sekolah Dasar (SD) Laboratori, Yogyakarta. Setelah lulus dari SD, cucu dari pejuang kemerdekaan Abdurrahman Baswedan itu masuk ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Yogyakarta.

Kemudian, Anies bergabung dengan organisasi di sekolah tersebut. Anies juga sempat menduduki jabatan sebagai pengurus bidang Hubungan Masyarakat (Humas) yang dijuluki 'seksi kematian'. Karena tugasnya mengabarkan kematian.

Lulus dari SMP, Anies melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Yogyakarta. Di sekolah ini, Anies juga tetap aktif mengikuti sejumlah organisasi termasuk Organisasi Siswa Intra Sekolah atau Osis. Bahkan, Anies pernah menjabat sebagai Ketua Osis setelah mengikuti pelatihan kepemimpinan yang diikuti oleh ratusan siswa di sekolah tersebut pada tahun 1985.

Pada tahun 1987 Anies terpilih untuk mengikuti program pertukaran pelajar dan tinggal selama setahun di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat. Akibatnya, Anies harus menempuh masa SMA-nya selama empat tahun. Anies juga sempat mendapatkan kesempatan di bidang jurnalistik setelah dirinya kembali dari Amerika.

Setelah lulus dari SMA, Anies melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, yakni kuliah. Saat itu, Anies diterima di Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Dia juga tetap aktif berorganisasi, Anies bergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam atau dikenal HMI.

Tidak hanya itu, berbagai organisasi diikutinya. Anies juga pernah menjabat sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang sebelumnya adalah Senat Mahasiswa.

Setelah lulus kuliah, Anies mengabdikan dirinya di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi UGM. Kemudian, dia mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan kuliah masternya dalam bidang keamanan internasional dan kebijakan ekonomi di School of Public Affairs, University of Maryland, College Park pada tahun 1997 setelah mendapatkan beasiswa dari Aminef.

Setelah lulus dari S2-nya, Anies kembali mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliahnya dalam bidang ilmu politik di Northern Illinois University pada tahun 1999. Pada tahun 2004, Anies juga sempat mendapatkan beasiswa sebagai mahasiswa berprestasi dalam bidang politik, dan lulus pada tahun 2005.

Pada tahun 2007, Anies mendapatkan momen penting dalam kariernya, yakni menjadi Rektor Universitas Paramadina menggantikan pendahulunya yang juga pendiri kampus tersebut, yakni cendikiawan muslim, Nurcholish Madjid atau biasa disapa dengan Cak Nur.

Anies juga sempat mencalonkan diri sebagai presiden pada 2014 melalui konvensi Partai Demokrat. Namun, hal tersebut tidak berhasil membawanya untuk mengikuti pesta demokrasi tersebut.

Kemudian, Anies menjadi juru bicara pasangan Capres-Cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK). Alhasil, pasangan yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu berhasil mengalahkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Sepak terjang Anies di bidang pendidikan mengantarkannya menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dalam Kabinet Kerja periode 2014-2019 sejak 27 Oktober 2014 yang dipimpin Jokowi-JK. Akhir Juli, Anies terkena perombakan kabinet atau reshuffle Kabinet Kerja.

Anies juga dikenal dikalangan intelektual dan akademisi lantaran dia pernah menginisiasi gerakan 'Indonesia Mengajar' yang mengantarkannya menjadi rektor termuda pada usia 38.

Nama Anies memang sempat mencuat sebagai bakal Cagub setelah dirinya terkena reshuffle dalam kabiner kerja oleh Presiden Jokowi. Namun, belum diketahui lewat jalur apa Anies mendapatkan tiket mengikuti Pilgub DKI Jakarta 2017. Karena, masing-masing parpol sudah mempunyai jagoan untuk didukung.

Nama Anies Baswedan kian mencuat setelah cucu dari pejuang kemerdekaan Abdurrahman Baswedan itu, dipinang oleh koalisi Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai bakal Calon Gubernur (Cagub) pada Pilgub DKI Jakarta 2017.

Posisi Anies itu menggantikan Sandiaga Salahuddin Uno yang sejak akhir Juli sudah ditetapkan sebagai Cagub oleh Partai Gerindra terjadi pada detik-detik terakhir pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI. Pada Jumat 23 September 2016, pasangan Anies-Sandiaga Uno resmi mendaftarkan diri ke KPU DKI.

Anies menjadi Cagub dan Sandiaga Uno menjadi Cawagub untuk mengikuti Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017. Pasangan ini diusung oleh dua partai politik, yakni Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Bahkan, pasangan Anies-Sandi memperkenalkan 'Salam Bersama' sebagai lambang semangat dan menyatukan yang berbeda-beda. Anies juga mengatakan, salam ini untuk menyatukan segala perbedaan yang ada di Jakarta.

Salam ini, sebagai simbol semangat Anies-Sandi. Salam Bersama yaitu dengan lama jari yang terbuka seakan melambangkan seiya, sekata, sekaligus menyatukan yang berbeda-beda.

Anies menikah dengan Fery Farhati Ganis pada tahun 1996. Dari pernikahannya itu, pasangan ini kini telah dikaruniai empat orang anak. Mereka adalah Mutiara Annisa Baswedan, Mikail Azizi Baswedan, Kaisar Hakam Baswedan, dan Ismail Hakim Baswedan.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5852 seconds (0.1#10.140)