Pelebaran Trotoar Kawasan Roxy, Omzet Pedagang Turun 40%
A
A
A
JAKARTA - Pelebaran trotoar di Kawasan Roxy Jalan KH Hasyim Ashari, Jakarta Pusat, dikeluhkan para pedagang dan penghuni ITC Roxy Mas. Pasalnya, akibat pelebaran trotoar tersebut terjadi penyempitan akses jalan menuju ITC Roxy Mas.
Ketua Asosiasi Pedagang ITC Roxy Bony mengatakan, keberadaan flyover Roxy saat ini saja membuat akses jalan menuju ITC Roxy Mas sudah menyempit menjadi 5,7 meter."Sekarang ini ada pengerjaan pelebaran trotoar, imbasnya jalan menjadi sempat dan kini hanya 3,7 meter saja," kata Boy kepada wartawan Kamis (20/10/2016).
Bony mengatakan, sebenarnya tidak keberatan dengan program Pemprov DKI Jakarta, namun karena tidak ada sosialisasi sehingga para pedagang bertanya tanya. Bony berharap ada solusi agar kebijakan dengan tidak melakukan pelebaran trotoar sampai dua meter.
"Mayoritas pedagang menolak pelebaran jalan, karena merugikan, Semoga ada solusi yang terbaik untuk semua," tuturnya. Bony mengatakan, sejak trotoar dilebarkan pada 10 Oktober lalu, kerugian sudah dirasakan.
Ketika tanggal muda biasanya pengunjung toko mencapai 100 orang, saat ini hanya 60 orang perhari. "Kerugian para pedagang rata-rata mencapai 40%," tuturnya.
Sementara itu pengurus Perhimpunan Penghuni Apartemen Polin Siregar mengatakan, dengan dilebarkan nya trotoar otomatis akses keluar masuk para penghuni menjadi semakin sulit. Jika melihat fungsi Jalan Hasyim Ashari merupakan jalan arteri harusnya lebar jalan mencapai enam meter.
Namun kenyataannya saat ini hanya 3,7 meter tentu merupakan jalan lingkungan. "Kita merasa dirugikan dengan pelebaran trotoar, " ucapnya.
Ketua Asosiasi Pedagang ITC Roxy Bony mengatakan, keberadaan flyover Roxy saat ini saja membuat akses jalan menuju ITC Roxy Mas sudah menyempit menjadi 5,7 meter."Sekarang ini ada pengerjaan pelebaran trotoar, imbasnya jalan menjadi sempat dan kini hanya 3,7 meter saja," kata Boy kepada wartawan Kamis (20/10/2016).
Bony mengatakan, sebenarnya tidak keberatan dengan program Pemprov DKI Jakarta, namun karena tidak ada sosialisasi sehingga para pedagang bertanya tanya. Bony berharap ada solusi agar kebijakan dengan tidak melakukan pelebaran trotoar sampai dua meter.
"Mayoritas pedagang menolak pelebaran jalan, karena merugikan, Semoga ada solusi yang terbaik untuk semua," tuturnya. Bony mengatakan, sejak trotoar dilebarkan pada 10 Oktober lalu, kerugian sudah dirasakan.
Ketika tanggal muda biasanya pengunjung toko mencapai 100 orang, saat ini hanya 60 orang perhari. "Kerugian para pedagang rata-rata mencapai 40%," tuturnya.
Sementara itu pengurus Perhimpunan Penghuni Apartemen Polin Siregar mengatakan, dengan dilebarkan nya trotoar otomatis akses keluar masuk para penghuni menjadi semakin sulit. Jika melihat fungsi Jalan Hasyim Ashari merupakan jalan arteri harusnya lebar jalan mencapai enam meter.
Namun kenyataannya saat ini hanya 3,7 meter tentu merupakan jalan lingkungan. "Kita merasa dirugikan dengan pelebaran trotoar, " ucapnya.
(whb)