Mabes Polri Dalami Dugaan SA sebagai Simpatisan ISIS
A
A
A
JAKARTA - Mabes Polri menduga SA pelaku penyerangan Pospol Tangerang diduga terlibat sebagai simpatisan ISIS. Penyidik saat ini masih mendalami SA bergabung dalam kelompok ISIS mana.
"Kemungkinan simpatisan ya bisa jadi. Tapi kalau itu ISIS-nya yang mana kita belum bisa pastikan. Diduga simpatisan ISIS iya," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri Jalan Trunojoyo, Jakarta, Kamis (20/10/2016).
Namun, lanjut Boy, Polri belum bisa memastikan SA tergabung dalam nama kelompok ISIS bagian dari mana. Sebab pelaku belum bisa dimintai keterangan karena tengah menjalani pemeriksaan akibat luka tembak.
"Saya belum bisa pastikan. Belum ada info yang jelas. Kita belum bisa mengiyakan karena harus berdasarkan investigasi internal kita," kata Boy Rafli.
Selain itu, Polri juga masih melakukan pemeriksaan terkait stiker berlambang ISIS yang ditempel pada Pospol Tangerang. "Informasinya di pos ada yang menempel. Itu sedang diperiksa juga apakah dia (SA) sendiri atau orang lain yang menempel. Sebelum hasil pemeriksaan ada tentu kita tidak bisa merincikan," terang Boy.
"Kemungkinan simpatisan ya bisa jadi. Tapi kalau itu ISIS-nya yang mana kita belum bisa pastikan. Diduga simpatisan ISIS iya," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri Jalan Trunojoyo, Jakarta, Kamis (20/10/2016).
Namun, lanjut Boy, Polri belum bisa memastikan SA tergabung dalam nama kelompok ISIS bagian dari mana. Sebab pelaku belum bisa dimintai keterangan karena tengah menjalani pemeriksaan akibat luka tembak.
"Saya belum bisa pastikan. Belum ada info yang jelas. Kita belum bisa mengiyakan karena harus berdasarkan investigasi internal kita," kata Boy Rafli.
Selain itu, Polri juga masih melakukan pemeriksaan terkait stiker berlambang ISIS yang ditempel pada Pospol Tangerang. "Informasinya di pos ada yang menempel. Itu sedang diperiksa juga apakah dia (SA) sendiri atau orang lain yang menempel. Sebelum hasil pemeriksaan ada tentu kita tidak bisa merincikan," terang Boy.
(whb)