Suami Bunuh Istri di Depok Diduga karena Cemburu
Suami Bunuh Istri di Depok Diduga karena Cemburu
A
A
A
DEPOK - Hingga kini polisi masih menyelidiki kasus pembunuhan Yanti, ibu rumah tangga di kontrakan H Midin Jalan H Bontong, Raden Saleh, Sukmajaya, Depok. Warga sekitar menduga, pembunuhan itu dilatari masalah ekonomi dan kecemburuan pelaku.
Mereka sudah tiga tahun tinggal di wilayah tersebut dari kampungnya di Purbalingga. Pasangan suami istri ini memiliki satu anak di kampung halamannya.
Selama tiga tahun tinggal di kontrakan, pasangan Yanto dan Yanti sering bertengkar. Puncaknya pada Minggu (15/10) pukul 22.00 WIB.
"Memang dalam tiga pekan terakhir sering ribut. Puncaknya malam itu," ungkap tetangga korban, Sophi, Rabu (19/10/2016).
Sophi menambahkan profesi Yanti sebagai buruh cuci dan tukang urut membuat suaminya sering cemburu. Yanti selalu dimarahi setiap suaminya pulang.
"Memang suaminya suka curhat ke saya katanya cemburu juga. Karena kan ngurut pasti jalan keliling kemana-mana. Sering ribut deh," ungkap Sophi.
Selain itu, faktor ekonomi juga sering menjadi alasan ketidakharmonisan mereka. Yanto juga sering meminjam uang tetangga untuk memenuhi kebutuhan rokok. "Faktor ekonomi juga sih kadang pinjam uang saya. Terakhir pinjam Rp 100 ribu katanya buat rokok," tuturnya.
Mereka sudah tiga tahun tinggal di wilayah tersebut dari kampungnya di Purbalingga. Pasangan suami istri ini memiliki satu anak di kampung halamannya.
Selama tiga tahun tinggal di kontrakan, pasangan Yanto dan Yanti sering bertengkar. Puncaknya pada Minggu (15/10) pukul 22.00 WIB.
"Memang dalam tiga pekan terakhir sering ribut. Puncaknya malam itu," ungkap tetangga korban, Sophi, Rabu (19/10/2016).
Sophi menambahkan profesi Yanti sebagai buruh cuci dan tukang urut membuat suaminya sering cemburu. Yanti selalu dimarahi setiap suaminya pulang.
"Memang suaminya suka curhat ke saya katanya cemburu juga. Karena kan ngurut pasti jalan keliling kemana-mana. Sering ribut deh," ungkap Sophi.
Selain itu, faktor ekonomi juga sering menjadi alasan ketidakharmonisan mereka. Yanto juga sering meminjam uang tetangga untuk memenuhi kebutuhan rokok. "Faktor ekonomi juga sih kadang pinjam uang saya. Terakhir pinjam Rp 100 ribu katanya buat rokok," tuturnya.
(ysw)
Explore More