Median: Suara Ahok Turun karena Ingkar Janji Nyagub Independen
A
A
A
JAKARTA - Media Survei Nasional (Median) menyatakan saat ini ada konsistensi penurunan suara calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Akibatnya elektabilitas pasangan Djarot Saiful Hidayat ini pun menurun.
Direktur Eksekutif Median Rico Marbun mengatakan, hasil survei berkala sejak Desember 2015, Febuari 2016, April 2016, dan September 2016 terjadi penurunan suara terhadap Ahok. "Penurunan suara Ahok yang semula 50% menjadi 46%, 38,9% dan pada September 2016 sebesar 34,2%," kata Rico Marbun kepada wartawan Rabu (5/10/2016).
Rico menuturkan, salah satu dari sekian banyak penyebab penurunan suara karena keputusan Ahok meninggalkan jalur independen. Seperti yang kita ketahui Ahok akhirnya memutuskan maju melalui jalur partai politik untuk memuluskan jalannya menuju DKI-1.
"Bahkan ketika dilakukan survei, 71,2% pemilih Ahok menginginkan agar Ahok maju dari independen akan tetapi seperti yang kita tahu Ahok akhirnya maju bersama empat parpol pengusung," ujar Rico.
Rico menilai salah satu faktor penurunan suara Ahok yakni, ingkarnya janji yang sering digembar-gemborkan akan maju melalui jalur independen bila Teman Ahok mampu mengumpulkan 1 juta KTP. "Jadi janji Ahok ini yang kemudian membuat penurunan suara Ahok dan membuat elektabilitas tiga bakal paslon tidak jauh berbeda," ujarnya.
Seperti yang diketahui, Media Survei Nasional (Media) melakukan survei untuk mengetahui peta kompetisi kandidat usai pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.
Survei ini dilakukan pada 26 September 2016, persis setelah pendaftaran bakal paslon hingga 1 Oktober 2016. Sampel yang diambil yaitu 500 responden dengan margin of error sebesar kurang lebih 4,4%.
Direktur Eksekutif Median Rico Marbun mengatakan, hasil survei berkala sejak Desember 2015, Febuari 2016, April 2016, dan September 2016 terjadi penurunan suara terhadap Ahok. "Penurunan suara Ahok yang semula 50% menjadi 46%, 38,9% dan pada September 2016 sebesar 34,2%," kata Rico Marbun kepada wartawan Rabu (5/10/2016).
Rico menuturkan, salah satu dari sekian banyak penyebab penurunan suara karena keputusan Ahok meninggalkan jalur independen. Seperti yang kita ketahui Ahok akhirnya memutuskan maju melalui jalur partai politik untuk memuluskan jalannya menuju DKI-1.
"Bahkan ketika dilakukan survei, 71,2% pemilih Ahok menginginkan agar Ahok maju dari independen akan tetapi seperti yang kita tahu Ahok akhirnya maju bersama empat parpol pengusung," ujar Rico.
Rico menilai salah satu faktor penurunan suara Ahok yakni, ingkarnya janji yang sering digembar-gemborkan akan maju melalui jalur independen bila Teman Ahok mampu mengumpulkan 1 juta KTP. "Jadi janji Ahok ini yang kemudian membuat penurunan suara Ahok dan membuat elektabilitas tiga bakal paslon tidak jauh berbeda," ujarnya.
Seperti yang diketahui, Media Survei Nasional (Media) melakukan survei untuk mengetahui peta kompetisi kandidat usai pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.
Survei ini dilakukan pada 26 September 2016, persis setelah pendaftaran bakal paslon hingga 1 Oktober 2016. Sampel yang diambil yaitu 500 responden dengan margin of error sebesar kurang lebih 4,4%.
(whb)