Tiga Bukti Ini Pastikan Mirna Tewas karena Sianida
A
A
A
JAKARTA - Ketua Lembaga Forensik Sain dan Kriminologi Universitas Udayana, I Made Agus Gelgel Wirasuta mengatakan, Wayan Mirna Salihin tewas karena racun sianida yang dicampur ke dalam kopi es Vietnam di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. Karena, ada tiga alat bukti, yakni adanya ekspose sianida pada tubuh korban melalui rute oral, ditandai bukti CCTV, korossive lambung, dan bukti saksi.
"Ada ekspose sianida pada tubuh korban melalui rute oral, ditandai bukti CCTV, korossive lambung, dan bukti saksi," ujarnya di Jakarta, Minggu (11/9/2016).
Menurutnya, telah terjadi absorpsi CN yang digambarkan oleh distribusi caffein di organ dalam dan urin serta sisa ion Na yang berlebih di dalam lambung. Lalu, terjadi korelasi circume of death sebagai tanda simtome keracunan sianida.
"Sehingga dapat disimpulkan sianida yang telah terabsorpsi yang menimbulkan simtome keracunan yang ditampilkan korban," kata Doktor Bidang Toksikologi Forensik di University of George August Goettingen dan University of Hamburg Germany ini.
Sebelumnya, saksi ahli toksikologi forensik Puslabfor Mabes Polri Nursamran Subandi menerangkan, tim forensik melakukan sejumlah uji coba menggunakan barang bukti sisa es kopi Vietnam yang diminum korban Wayan Mirna Salihin dan es kopi Vietnam pembanding.
Barang bukti yang diperiksa itu satu gelas berisi sisa minuman kopi korban kurang lebih 15 ml (barang bukti/BB I), satu botol berisi sisa minuman kopi korban kurang lebih 200 ml (BB II), satu botol berisi segelas minuman kopi pembanding kurang lebih 350 ml (BB III), satu buah pipet berisi cairan lambung kurang lebih 0,1 ml (BB IV).
"Kemudian, satu toples berisi jaringan lambung dan isinya milik korban (BB V), satu buah toples berisi jaringan hati dan empedu milik korban (BB VI), dan dua buah spoit berisi urine korban volume masing-masing kurang lebih 0,1 ml (BB VII)," jelasnya.
Dia mengatakkan, berdasarkan uji coba dengan menggunakan sedotan plastik serupa dengan yang digunakan korban saat minum kopi, diperoleh volume rata-rata untuk satu kali sedotan normal kurang lebih 20 ml. Artinya, kandungan natrium sianida yang diminum korban berjumlah 297,6 mg.
"Menurut referensi, dosis mematikan terendah NaCN untuk manusia adalah 2,857 mg/kg. Sehingga untuk manusia dengan bobot 60 kg, dosis mematikannya 60 kg x 2,857 mg/kg sama dengan 171,42 mg. Sesuai perhitungan itu, jumlah NaCN yang diminum korban lebih besar dari dosis yang mematikan," tuturnya.
"Ada ekspose sianida pada tubuh korban melalui rute oral, ditandai bukti CCTV, korossive lambung, dan bukti saksi," ujarnya di Jakarta, Minggu (11/9/2016).
Menurutnya, telah terjadi absorpsi CN yang digambarkan oleh distribusi caffein di organ dalam dan urin serta sisa ion Na yang berlebih di dalam lambung. Lalu, terjadi korelasi circume of death sebagai tanda simtome keracunan sianida.
"Sehingga dapat disimpulkan sianida yang telah terabsorpsi yang menimbulkan simtome keracunan yang ditampilkan korban," kata Doktor Bidang Toksikologi Forensik di University of George August Goettingen dan University of Hamburg Germany ini.
Sebelumnya, saksi ahli toksikologi forensik Puslabfor Mabes Polri Nursamran Subandi menerangkan, tim forensik melakukan sejumlah uji coba menggunakan barang bukti sisa es kopi Vietnam yang diminum korban Wayan Mirna Salihin dan es kopi Vietnam pembanding.
Barang bukti yang diperiksa itu satu gelas berisi sisa minuman kopi korban kurang lebih 15 ml (barang bukti/BB I), satu botol berisi sisa minuman kopi korban kurang lebih 200 ml (BB II), satu botol berisi segelas minuman kopi pembanding kurang lebih 350 ml (BB III), satu buah pipet berisi cairan lambung kurang lebih 0,1 ml (BB IV).
"Kemudian, satu toples berisi jaringan lambung dan isinya milik korban (BB V), satu buah toples berisi jaringan hati dan empedu milik korban (BB VI), dan dua buah spoit berisi urine korban volume masing-masing kurang lebih 0,1 ml (BB VII)," jelasnya.
Dia mengatakkan, berdasarkan uji coba dengan menggunakan sedotan plastik serupa dengan yang digunakan korban saat minum kopi, diperoleh volume rata-rata untuk satu kali sedotan normal kurang lebih 20 ml. Artinya, kandungan natrium sianida yang diminum korban berjumlah 297,6 mg.
"Menurut referensi, dosis mematikan terendah NaCN untuk manusia adalah 2,857 mg/kg. Sehingga untuk manusia dengan bobot 60 kg, dosis mematikannya 60 kg x 2,857 mg/kg sama dengan 171,42 mg. Sesuai perhitungan itu, jumlah NaCN yang diminum korban lebih besar dari dosis yang mematikan," tuturnya.
(mhd)