Jelang Libur Panjang, Jalur Puncak Dipadati Ribuan Kendaraan
A
A
A
BOGOR - Memasuki libur panjang akhir pekan dan Idul Adha 2016, arus lalu lintas di jalur Puncak, Bogor, Jumat malam mulai dipadati ribuan kendaraan dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Kondisi tersebut mulai terlihat selepas pada pukul 18.30 WIB, malam tadi.
Berdasarkan pantauan di kamera Closed Circuit Television (CCTV) Traffic Management Center (TMC) Polres Bogor di Pos Polisi 2 B, Gadog, antrean terjadi selepas Gerbang Tol Ciawi hingga Megamendung, Kabupaten Bogor. Namun lain lagi dari arus sebaliknya (Puncak ke Jakarta), kendaraan leluasa melaju dengan kecepatan 40-60 kilometer/jam.
Kemacetan terjadi dibeberapa titik persimpangan jalur alternatif maupun pertigaan jalur penginapan maupun restoran. Antrean terpanjang terlihat dari kedua arah akibat keluar masuk kendaraan dan sejumlah angkot berhenti sembarang di kawasan Cimory, Pasar Cisarua dan simpang Taman Safari Indonesia (TSI), Cisarua.
Kepala Unit Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan dan Patroli (Turjawali) Satlantas Polres Bogor Iptu Vino Lestari mengatakan, arus kendaraan di jalur Puncak saat ini belum terjadi lonjakan. Vino memprediksi, lonjakan arus kendaraan pada libur Lebaran Idul Adha ini, akan terjadi Jumat tengah malam hingga Sabtu pagi.
"Biasanya masyarakat yang akan pergi liburan atau ke rumah sanak keluarganya dilakukan malam hingga pagi hari," ujar Vino saat ditemui ditemui di Pos Gadog.
Sebelumnya, Kapolres Bogor AKBP AM Dicky Pastika saat dikonfirmasi terkait kesiapan menghadapi libur panjang Lebaran Haji sudah mempersiapkan, baik dalam bentuk rekayasa lalu lintas maupun personel. “Kita sudah siapkan dan penebalan personal kepolisian sebanyak 800 orang di jalur Puncak, baik untuk pengaturan arus lalu lintas maupun pengamanan di lokasi obyek-obyek wisata di kawasan Puncak,” ungkap AKBP AM Dicky.
Terkait dengan rekayasa lalu lintas yang bakal dilakukan jika terjadi kepadatan hingga kemacetan parah, pihaknya hanya sanggup menerapkan sistem one way (satu arah) atau buka tutup jalur sesuai jadwal. “Rekayasa lalu lintas seperti biasa yakni one way dan sesuai jadwal. Namun kami tetap akan memberlakukannya secara fleksibel melihat situasi kepadatan arus kendaraan,” ujarnya.
Jadwal one way yang selama ini sering diberlakukan dalam mengurai kemacetan akan kita terapkan, tapi dalam pengaturan lama waktunya one way, tetap melihat situasi atau situasional. “Untuk one way prosedur tetap (protap) situasional, bisa waktunya di percepat bila antrian sudah kosong, bisa juga lebih lama. Jadi hanya durasinya saja yang situasional,” jelasnya.
Berdasarkan pantauan di kamera Closed Circuit Television (CCTV) Traffic Management Center (TMC) Polres Bogor di Pos Polisi 2 B, Gadog, antrean terjadi selepas Gerbang Tol Ciawi hingga Megamendung, Kabupaten Bogor. Namun lain lagi dari arus sebaliknya (Puncak ke Jakarta), kendaraan leluasa melaju dengan kecepatan 40-60 kilometer/jam.
Kemacetan terjadi dibeberapa titik persimpangan jalur alternatif maupun pertigaan jalur penginapan maupun restoran. Antrean terpanjang terlihat dari kedua arah akibat keluar masuk kendaraan dan sejumlah angkot berhenti sembarang di kawasan Cimory, Pasar Cisarua dan simpang Taman Safari Indonesia (TSI), Cisarua.
Kepala Unit Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan dan Patroli (Turjawali) Satlantas Polres Bogor Iptu Vino Lestari mengatakan, arus kendaraan di jalur Puncak saat ini belum terjadi lonjakan. Vino memprediksi, lonjakan arus kendaraan pada libur Lebaran Idul Adha ini, akan terjadi Jumat tengah malam hingga Sabtu pagi.
"Biasanya masyarakat yang akan pergi liburan atau ke rumah sanak keluarganya dilakukan malam hingga pagi hari," ujar Vino saat ditemui ditemui di Pos Gadog.
Sebelumnya, Kapolres Bogor AKBP AM Dicky Pastika saat dikonfirmasi terkait kesiapan menghadapi libur panjang Lebaran Haji sudah mempersiapkan, baik dalam bentuk rekayasa lalu lintas maupun personel. “Kita sudah siapkan dan penebalan personal kepolisian sebanyak 800 orang di jalur Puncak, baik untuk pengaturan arus lalu lintas maupun pengamanan di lokasi obyek-obyek wisata di kawasan Puncak,” ungkap AKBP AM Dicky.
Terkait dengan rekayasa lalu lintas yang bakal dilakukan jika terjadi kepadatan hingga kemacetan parah, pihaknya hanya sanggup menerapkan sistem one way (satu arah) atau buka tutup jalur sesuai jadwal. “Rekayasa lalu lintas seperti biasa yakni one way dan sesuai jadwal. Namun kami tetap akan memberlakukannya secara fleksibel melihat situasi kepadatan arus kendaraan,” ujarnya.
Jadwal one way yang selama ini sering diberlakukan dalam mengurai kemacetan akan kita terapkan, tapi dalam pengaturan lama waktunya one way, tetap melihat situasi atau situasional. “Untuk one way prosedur tetap (protap) situasional, bisa waktunya di percepat bila antrian sudah kosong, bisa juga lebih lama. Jadi hanya durasinya saja yang situasional,” jelasnya.
(whb)