Serang Warnet, Polisi Tepis Pelakunya Geng Motor
A
A
A
JAKARTA - Polisi belum memastikan serangan terhadap warung internet di Pasar Minggu Jakarta Selatan beberapa waktu lalu dilakukan geng motor. Ditengarai aksi itu dilakukan oleh sekelompok orang yang sedang mencari kelompok lainnya.
Kanit Reskrim Polsek Pasar Minggu AKP Triyogo Handoyo mengatakan, terkait serangan yang terjadi di sebuah warnet di Jalan Warung Jati Barat, polisi belum bisa memastikan jika itu serangan geng motor. Namun, serangan itu memang dilakukan oleh sekelompok orang yang memang sedang mencari kelompok tertentu.
"Ini kelompok remaja, ini sebenarnya penyerangan antar kelompok. Tujuan kelompok ini mencari kelompok sebelumnya, katanya telah menyerang kelompok tersebut," ujarnya pada wartawan, Rabu (7/9/2016).
Menurutnya, polisi belum bisa memastikan jika kelompok tersebut merupakan kawanan geng motor yang sedang mencoba ilmu kebal. Sebab, berdasarkan identifikasi polisi, kelompok itu berasal dari kawasan Jatipadang.
"Kita belum bisa pastikan ini geng motor, identifikasi kita ini kelompok di daerah Jatipadang dengan kelompok lain yang sebelumnya pernah terjdi cekcok, ada salah paham," tutupnya.
Kanit Reskrim Polsek Pasar Minggu AKP Triyogo Handoyo mengatakan, terkait serangan yang terjadi di sebuah warnet di Jalan Warung Jati Barat, polisi belum bisa memastikan jika itu serangan geng motor. Namun, serangan itu memang dilakukan oleh sekelompok orang yang memang sedang mencari kelompok tertentu.
"Ini kelompok remaja, ini sebenarnya penyerangan antar kelompok. Tujuan kelompok ini mencari kelompok sebelumnya, katanya telah menyerang kelompok tersebut," ujarnya pada wartawan, Rabu (7/9/2016).
Menurutnya, polisi belum bisa memastikan jika kelompok tersebut merupakan kawanan geng motor yang sedang mencoba ilmu kebal. Sebab, berdasarkan identifikasi polisi, kelompok itu berasal dari kawasan Jatipadang.
"Kita belum bisa pastikan ini geng motor, identifikasi kita ini kelompok di daerah Jatipadang dengan kelompok lain yang sebelumnya pernah terjdi cekcok, ada salah paham," tutupnya.
(ysw)