Hari Pertama Swakelola, Sopir Buang Sampah Sembarangan di Bantar Gebang

Rabu, 20 Juli 2016 - 18:51 WIB
Hari Pertama Swakelola,...
Hari Pertama Swakelola, Sopir Buang Sampah Sembarangan di Bantar Gebang
A A A
BEKASI - Hari pertama swakelola TPST Bantar Gebang yang dilakukan Pemprov DKI aktivitas pembuangan sampah tidak berjalanan dengan baik. Sejumlah sopir truk sampah asal Jakarta justru membuang sampah seenaknya karena ketiadaan alat berat di lokasi tersebut.

”Aktivitas di TPST Bantar Gebang untuk hari pertama ini masih vakum. Kebutuhan alat berat guna mengolah sampah masih dalam tahap mobilisasi,” ungkap Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Kebersihan DKI Jakarta Hari Nugroho di TPST Bantar Gebang pada Rabu (20/7/2016).

Menurut Hari, alat berat untuk kebutuhan pengolahan sampah itu akan tiba malam ini sebanyak tujuh alat berat yakni, lima jenis shovel dan dua wheel loader. Ketiadaan alat berat pada hari ini, lanjut Hari, membuat pihaknya terpaksa menahan truk sampah di masing-masing wilayah di DKI untuk pembuangan pada pagi hari.

Hal ini dilakukan guna mengantisipasi antrean panjang di TPST.”Yang tertahan buangan sampah malam, dan penataanya menunggu alat berat,” tegasnya. Namun Hari memastikan, aktivitas di TPST Bantar Gebang akan kembali normal kembali setelah seluruh kebutuhan alat berat ada di lokasi.

Bahkan, Pemprov DKI Jakarta menargetkan pekan ini aktivitas di TPST tersebut sudah normal kembali. Hari mengaku, untuk swakelola, Dinas Kebersihan sudah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM), alat berat, dan semua kebutuhan untuk menangani TPST Bantar Gebang.

Untuk itu, bulan depan kegiatan di TPST Bantar Gebang akan berjalan normal seperti biasanya. Hari menyebut kebutuhan alat berat di TPST Bantargebang menyesuaikan kebutuhan.

Bahkan, pihaknya akan menambah sesuai dengan yang dipakai oleh pengelola sebelumnya yaitu PT Godang Tua Jaya.”Kalau sebelumnya ada 50 alat berat, kami akan lebihi alat berat itu,” jelasnya.

Pantauan di lapangan, hari pertama swakelola di TPST Bantar Gebang terlihat kacau. Hal itu bisa dilihat dari sejumlah sopir truk sampah DKI membuang sampah seenaknya. Akibatnya, jalanan di dalam kawasan TPST Bantar Gebang dipenuhi sampah.

Bahkan, sampah yang tercecer hingga sejauh 500 meter ini di tepi jalan. Selain menganggu akses jalan ceceran sampah ini juga merusak estetika di kawasan TPST Bantar Gebang. Selain itu, sejumlah truk sampah tampak parkir di dalam kawasan TPST Bantar Gebang.

Sopir truk hanya bisa menunggu di sekitar mobilnya menunggu membuang sampah di titik pembuangan.”Dibuangnya Selasa, 19 Juli 2016 malam pukul 22.00 WIB, bersamaan dengan penarikan aset PT GTJ yakni alat berat,” kata pemulung bernama Hasan (52).

Menurut Hasan, diduga para sopir truk sampah DKI nekat membuang ke tepi jalan di Zona 1 karena tak bisa membuang dengan alasan tak ada alat berat milik DKI. Adapun, alat berat milik pengelola yaitu PT GTJ tengah ditarik pemiliknya.

Sementara itu, kuasa hukum PT GTJ Refer Harianja mengakui, telah menarik sebanyak 56 unit alat berat yang biasa dipakai mengolah sampah di TPST Bantar Gebang.”Sebanyak 13 unit merupakan alat berat cadangan, dan 43 alat yang biasa dioperasikan di TPST Bantar Gebang,” katanya singkat.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1546 seconds (0.1#10.140)