DKI Tegaskan Operasi Binduk Tak Hanya Usai Lebaran
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta menyebut operasi bina kependudukan (Binduk) dilakukan tidak hanya pasca-Lebaran saja. Dalam satu tahun, setiap kota di Jakarta melakukan 40 kali operasi binduk.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi DKI Jakarta Edison Sianturi menjelaskan, operasi binduk tidak hanya dilakukan pasca-Idul Fitri saja. Kegiatan ini, lanjut Edison, sudah dilakukan rutin ke pemukiman-pemukiman karena lebih didominasi pada sosialisasi dan pelayanan.
"Pelaksanaan operasi bina kependudukan itu tidak hanya pasca hari raya saja. Sebenarnya kita lakukan nanti ya mungkin H+20 lah terus sampai Desember nanti," ujar Edison ketika dihubungi wartawan, Selasa (12/7/2016).
Edison menuturkan, setiap satu bulan sekali seluruh wilayah kota ada beberapa putaran. Jadi setiap wilayah kota satu tahun bisa 40 kali putaran.
"Cuma karena orang lihat pasca-hari raya jadi tertarik binduk. Padahal itu program untuk memberi sosialisasi dan pelayanan kependudukan di pemukiman," tukasnya.
Sementara untuk operasi binduk di rumah susun (rusun) akan dikoordinasikan dengan Dinas Perumahan. Menurutnya di rusun, pengawasan akan lebih mudah.
"Kalau rusun kita lakukan terus menerus bahwa kita koordinasi dengan dinas perumahan. Kami tidak akan mudah memberikan identitas di rusun. Kecuali persetujuan atau rekomendasi dinas perumahan," tukasnya.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi DKI Jakarta Edison Sianturi menjelaskan, operasi binduk tidak hanya dilakukan pasca-Idul Fitri saja. Kegiatan ini, lanjut Edison, sudah dilakukan rutin ke pemukiman-pemukiman karena lebih didominasi pada sosialisasi dan pelayanan.
"Pelaksanaan operasi bina kependudukan itu tidak hanya pasca hari raya saja. Sebenarnya kita lakukan nanti ya mungkin H+20 lah terus sampai Desember nanti," ujar Edison ketika dihubungi wartawan, Selasa (12/7/2016).
Edison menuturkan, setiap satu bulan sekali seluruh wilayah kota ada beberapa putaran. Jadi setiap wilayah kota satu tahun bisa 40 kali putaran.
"Cuma karena orang lihat pasca-hari raya jadi tertarik binduk. Padahal itu program untuk memberi sosialisasi dan pelayanan kependudukan di pemukiman," tukasnya.
Sementara untuk operasi binduk di rumah susun (rusun) akan dikoordinasikan dengan Dinas Perumahan. Menurutnya di rusun, pengawasan akan lebih mudah.
"Kalau rusun kita lakukan terus menerus bahwa kita koordinasi dengan dinas perumahan. Kami tidak akan mudah memberikan identitas di rusun. Kecuali persetujuan atau rekomendasi dinas perumahan," tukasnya.
(whb)