Tipu Pengunjung Kota Tua, Sopir Bajaj Dicokok
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah penjahat kelas teri melakukan aksinya di tempat wisata yang sedang dipenuhi pengunjung. Salah satunya Mukhlis sopir bajaj ini dibekuk lantaran menipu dua pengunjung di Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.
Kapolsek Tamansari AKBP Nasriadi mengatakan, korban dari penipuan Mukhlis ialah Ri Septo N dan Habi warga Bekasi. Peristiwa ini bermula saat kedua korban tengah asyik selfie menggunakan handphone Samsung Ace 3 dan J One di kawasan wisata tersebut.
Saat sedang selfie di depan Museum Fatahillah, pelaku mendatangi dan mengajak tukaran handphone. Mukhlis membawa handphone canggih merek Samsung S4, dan menawarkan tukaran handphone.
Karena tergiur, korban pun mau saja menukarkan handphonenya itu. Namun saat ditinggal pergi pelaku, korban sadar kalau handphone pelaku itu ternyata palsu.
"Korban diimingi tukar tambah sebesar Rp300.000. Saat dicek, ternyata itu hanya replika saja. Korban lalu melapor ke polisi yang berjaga di kawasan tersebut," tuturnya.
Setelah mengetahui ciri-ciri pelaku, papar Nasriadi, polisi pun membekuk pelaku di kantin samping Kantor Pos Taman Fatahillah. Nasriadi meminta pada pengunjung Kota Tua agar waspada adanya aksi kejahatan seperti copet dan penjambretan.
"Waspadai pula modus penipuan dengan mengaku-aku sebagai anggota polisi yang ingin menggeledah dan mengecek handphone pengunjung. Jika ada atau bahkan memaksa untuk dilawan saja dan dimintakan kartu anggotanya. Polisi sungguhan pasti akan menunjukan kartu kartunya anggotanya," ucapnya.
Kapolsek Tamansari AKBP Nasriadi mengatakan, korban dari penipuan Mukhlis ialah Ri Septo N dan Habi warga Bekasi. Peristiwa ini bermula saat kedua korban tengah asyik selfie menggunakan handphone Samsung Ace 3 dan J One di kawasan wisata tersebut.
Saat sedang selfie di depan Museum Fatahillah, pelaku mendatangi dan mengajak tukaran handphone. Mukhlis membawa handphone canggih merek Samsung S4, dan menawarkan tukaran handphone.
Karena tergiur, korban pun mau saja menukarkan handphonenya itu. Namun saat ditinggal pergi pelaku, korban sadar kalau handphone pelaku itu ternyata palsu.
"Korban diimingi tukar tambah sebesar Rp300.000. Saat dicek, ternyata itu hanya replika saja. Korban lalu melapor ke polisi yang berjaga di kawasan tersebut," tuturnya.
Setelah mengetahui ciri-ciri pelaku, papar Nasriadi, polisi pun membekuk pelaku di kantin samping Kantor Pos Taman Fatahillah. Nasriadi meminta pada pengunjung Kota Tua agar waspada adanya aksi kejahatan seperti copet dan penjambretan.
"Waspadai pula modus penipuan dengan mengaku-aku sebagai anggota polisi yang ingin menggeledah dan mengecek handphone pengunjung. Jika ada atau bahkan memaksa untuk dilawan saja dan dimintakan kartu anggotanya. Polisi sungguhan pasti akan menunjukan kartu kartunya anggotanya," ucapnya.
(whb)