Takut Dicerai Suami, Ibu Ini Simpan Mayat Bayi Dalam Mesin Cuci
Takut Dicerai Suami, Ibu Ini Simpan Mayat Bayi Dalam Mesin Cuci
A
A
A
DEPOK - Seorang ibu berinisial DE dibekuk petugas Polresta Depok lantaran membunuh bayinya sendiri. Sebelum dibuang ke gerobak sampah, bayi tersebut disimpan selama beberapa jam di dalam mesin cuci.
Kapolresta Depok AKBP Harry Kurniawan menjelaskan, tertangkapnya DE merupakan hasil penyelidikan terkait temuan mayat bayi di gerobak sampah di Kawasan Cipayung, Depok, pada Senin, 20 Juni 2016 lalu. DE pun diringkus tanpa perlawanan di rumahnya yang tak jauh dari lokasi kejadian.
Pembunuhan bermula saat DE yang sedang hamil tiba-tiba saja melakukan proses persalinan tanpa bantuan orang lain di rumahnya. Bayi perempuan itu pun lahir dengan selamat. Namun karena tak ingin diketahui orang lain, DE membekap mulut dan hidung bayi tersebut hingga tewas.
"Selanjutnya mayat bayi dimasukkan dalam kantong plastik dan disimpan di mesin cuci," jelas Harry kepada wartawan, Rabu (29/6/2016). Harry menuturkan, beberapa jam kemudian bayi nahas tersebut dibuang ke gerobak sampah tak jauh dari rumahnya.
"Pelaku nekat membunuh korban karena takut diceraikan suaminya. Jadi suaminya ini meminta agar tak lagi punya anak karena sudah kesulitan ekonomi untuk mengurus empat anak," ujarnya.
Sementara itu DE mengaku, terpaksa melakukan itu sama karena tak ingin suaminya mengetahui sedang hamil. "Saya takut ketahuan kalau sudah punya bayi lagi. Jadi enggak dibantu siapa-siapa," akunya.
DE kini mendekam di tahanan dan akan dikenakan UU No 35 tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU No 23/2002 tentang Perlindungan Anak dan Pasal 342 KUHP dengan ancaman 15 tahun.
Kapolresta Depok AKBP Harry Kurniawan menjelaskan, tertangkapnya DE merupakan hasil penyelidikan terkait temuan mayat bayi di gerobak sampah di Kawasan Cipayung, Depok, pada Senin, 20 Juni 2016 lalu. DE pun diringkus tanpa perlawanan di rumahnya yang tak jauh dari lokasi kejadian.
Pembunuhan bermula saat DE yang sedang hamil tiba-tiba saja melakukan proses persalinan tanpa bantuan orang lain di rumahnya. Bayi perempuan itu pun lahir dengan selamat. Namun karena tak ingin diketahui orang lain, DE membekap mulut dan hidung bayi tersebut hingga tewas.
"Selanjutnya mayat bayi dimasukkan dalam kantong plastik dan disimpan di mesin cuci," jelas Harry kepada wartawan, Rabu (29/6/2016). Harry menuturkan, beberapa jam kemudian bayi nahas tersebut dibuang ke gerobak sampah tak jauh dari rumahnya.
"Pelaku nekat membunuh korban karena takut diceraikan suaminya. Jadi suaminya ini meminta agar tak lagi punya anak karena sudah kesulitan ekonomi untuk mengurus empat anak," ujarnya.
Sementara itu DE mengaku, terpaksa melakukan itu sama karena tak ingin suaminya mengetahui sedang hamil. "Saya takut ketahuan kalau sudah punya bayi lagi. Jadi enggak dibantu siapa-siapa," akunya.
DE kini mendekam di tahanan dan akan dikenakan UU No 35 tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU No 23/2002 tentang Perlindungan Anak dan Pasal 342 KUHP dengan ancaman 15 tahun.
(whb)
Explore More