Adian Napitupulu: Teman Ahok Ambil Kader Kami Tanpa Koordinasi
A
A
A
JAKARTA - Sekjen Perhimpunan Nasional Aktivis 1998 (Pena 98), Adian Napitupulu mengaku kesal dengan pernyataan yang diucapkan oleh salah satu pendiri Teman Ahok Singgih Widyastono.
Adian mengaku jika dibalik Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) harusnya menuding Teman Ahok mengambil kader Pospera. Hal ini karena kedua dari lima orang mantan Teman Ahok sudah bergabung terlebih dahulu di Pospera ketimbang masuk Teman Ahok.
"Partai yang dituding dan Pospera jadi sayap partainya, itu tidak benar. Lagian duluan Pospera ada, sejak Pilgub DKI 2012 sudah mendukung Jokowi. Teman Ahok baru 2015. Mereka (Teman Ahok) yang membajak (mengambil) kader Pospera tanpa koordinasi," Pembina Pospera itu di markas Bumi Pospera, Cipinang, Jakarta Timur pada Sabtu (25/6/2016).
Adian meminta agar Teman Ahok jangan merasa diri mereka sebagai orang yang lebih baik dari yang lainnya."Zaman saya muda, saya melawan kebijakan negara. Zaman mereka muda, mereka mendukung gubernur. Jadi jangan merasa lebih baik dari yang lain lah," sindirnya.
Bahkan sindiran dilayangkan Adian jika Teman Ahok berbeda dengan Pospera. Teman Ahok ternyata memiliki kontrak kerja seperti karyawan karena orang di sana dibayar dan digaji untuk mengumpulkan dukungan fotokopi KTP.
"Mana yang lebih relawan? Teman Ahok itu dibayar, Pospera itu relawannya enggak ada yang dibayar. Keluar duit iya. Mereka ada kontraknya. Kalau Teman Ahok mengatakan Pospera underbow partai, mereka harus menyampaikan maaf secara terbuka dan mencabut pernyataannya," pungkasnya.
Adian mengaku jika dibalik Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) harusnya menuding Teman Ahok mengambil kader Pospera. Hal ini karena kedua dari lima orang mantan Teman Ahok sudah bergabung terlebih dahulu di Pospera ketimbang masuk Teman Ahok.
"Partai yang dituding dan Pospera jadi sayap partainya, itu tidak benar. Lagian duluan Pospera ada, sejak Pilgub DKI 2012 sudah mendukung Jokowi. Teman Ahok baru 2015. Mereka (Teman Ahok) yang membajak (mengambil) kader Pospera tanpa koordinasi," Pembina Pospera itu di markas Bumi Pospera, Cipinang, Jakarta Timur pada Sabtu (25/6/2016).
Adian meminta agar Teman Ahok jangan merasa diri mereka sebagai orang yang lebih baik dari yang lainnya."Zaman saya muda, saya melawan kebijakan negara. Zaman mereka muda, mereka mendukung gubernur. Jadi jangan merasa lebih baik dari yang lain lah," sindirnya.
Bahkan sindiran dilayangkan Adian jika Teman Ahok berbeda dengan Pospera. Teman Ahok ternyata memiliki kontrak kerja seperti karyawan karena orang di sana dibayar dan digaji untuk mengumpulkan dukungan fotokopi KTP.
"Mana yang lebih relawan? Teman Ahok itu dibayar, Pospera itu relawannya enggak ada yang dibayar. Keluar duit iya. Mereka ada kontraknya. Kalau Teman Ahok mengatakan Pospera underbow partai, mereka harus menyampaikan maaf secara terbuka dan mencabut pernyataannya," pungkasnya.
(whb)