Bekasi Memanas, Massa Blokade TPST Bantar Gebang
A
A
A
BEKASI - Ribuan warga Bantar Gebang, Kota Bekasi melakukan aksi blokade di depan TSPT Bantar Gebang tadi siang. Akibatnya puluhan truk sampah dari Jakarta pun tak bisa membuang sampah di lokasi tersebut.
Pantauan Sindonews, puluhan truk sampah dari DKI Jakarta dipukul mundur saat hendak masuk ke TPST Bantar Gebang, Rabu (22/6/2016). Blokade ini dipicu karena jumlah sampah yang dibuang ke TPST sudah melebihi kuota yang telah disepakati antara DKI dan PT Godang Tua Jaya (GTJ).
Aksi blokade itu dilakukan ribuan kepala keluarga (KK) di empat kelurahan yakni Kelurahan Sumur Batu, Bantar Gebang, Ciketing Udik dan Cikiwul. Selain itu blokade ini juga buntut dari penolakan warga lantaran rencana Dinas Kebersihan DKI Jakarta melakukan swakelola TPST Bantar Gebang.
Sehingga warga menilai pengelolaaan secara swakelola ini dianggap merugikan masyarakat yang tinggal di sekitar TPST Bantar Gebang. Akibatnya, puluhan sopir truk tampak kebingungan saat massa menggeruduk timbangan sampah di gerbang TPST Bantar Gebang.
Bahkan, massa mendesak sopir agar memutar balik kendaraannya ke luar TPST. Sementara belasan kernet truk, langsung turun dan terlihat kelimpungan memandu truk berputar arah di jalan yang memiliki lebar sekira 15 meter itu yang mengakibatkan kemacetan di Jalan Narogong.
"Jumlah sampah yang sudah masuk di TPST Bantar Gebang sudah 2.000 ton hari ini. Makan tak boleh lagi ada sampah dari Jakarta yang masuk," ujar Karta warga setempat Rabu (22/6/2016)
Pantauan Sindonews, puluhan truk sampah dari DKI Jakarta dipukul mundur saat hendak masuk ke TPST Bantar Gebang, Rabu (22/6/2016). Blokade ini dipicu karena jumlah sampah yang dibuang ke TPST sudah melebihi kuota yang telah disepakati antara DKI dan PT Godang Tua Jaya (GTJ).
Aksi blokade itu dilakukan ribuan kepala keluarga (KK) di empat kelurahan yakni Kelurahan Sumur Batu, Bantar Gebang, Ciketing Udik dan Cikiwul. Selain itu blokade ini juga buntut dari penolakan warga lantaran rencana Dinas Kebersihan DKI Jakarta melakukan swakelola TPST Bantar Gebang.
Sehingga warga menilai pengelolaaan secara swakelola ini dianggap merugikan masyarakat yang tinggal di sekitar TPST Bantar Gebang. Akibatnya, puluhan sopir truk tampak kebingungan saat massa menggeruduk timbangan sampah di gerbang TPST Bantar Gebang.
Bahkan, massa mendesak sopir agar memutar balik kendaraannya ke luar TPST. Sementara belasan kernet truk, langsung turun dan terlihat kelimpungan memandu truk berputar arah di jalan yang memiliki lebar sekira 15 meter itu yang mengakibatkan kemacetan di Jalan Narogong.
"Jumlah sampah yang sudah masuk di TPST Bantar Gebang sudah 2.000 ton hari ini. Makan tak boleh lagi ada sampah dari Jakarta yang masuk," ujar Karta warga setempat Rabu (22/6/2016)
(whb)