Ponpes Ini Bagikan 1.500 Semkabo untuk Warga Lubang Buaya
A
A
A
JAKARTA - Pondok Pesantren Minhajurrasidin Lubang Buaya Pondok Gede Jakarta Timur membagikan 1.500 paket sembako kepada masyarakat yang tinggal di sekitar pesantren.
Bantuan sembako itu, terdiri dari 5 kg beras, 2 liter minyak goren, dan 1 kg gula pasir. Bantuan diserahkan ke warga 18 RT dari dua RW di Kelurahan Lubang Buaya Jakarta Timur.
Ketua Yayasan Ponpes Minhajurrosyidin Komjen Pol Nur Faizi, mengatakan, kegiatan yang memasuki tahun ketujuh ini merupakan pelajaran langsung (bil hal) bagi santri bahwa berbagi kepada sesama adalah ajaran Islam yang diteladankan Nabi Muhammad SAW. “Apalagi ketika Ramadhan pahala sedekah dan amal kita dilipatgandakan,” kata Nur Faizi dalam siaran pers yang diterima Sindonews, Minggu (19/6/2016).
Mantan Dubes RI untuk Mesir ini mengatakan, selain bentuk kepedulian pesantren terhadap sesama, kegiatan ini juga melatih santri agar saat terjun ke masyarakat kelak terlatih memiliki rasa kepedulian.
Nur juga berharap pelajaran semacam ini, memupuk kebersamaan santri mengikuti ajaran agama yang benar serta tak mudah terprovokasi ke ajaran radikal semacam ISIS. Sehingga menjadi generasi pembela bangsa dan negara sesuai Pancasila dan UUD 1945.
Ingatlah, ungkap Nur Faizi, Rasul pernah berpesan pada Haji Wada’, agar umat Islam senantiasa berpegang pada dua pedoman yang utama, yaitu Alquran dan sunah. “Jika berpegang pada dua hal ini, insya Allah dnia aman dan beragama rukun kompok,” katanya.
Acara buka bersama dan santunan sembako ini dihadiri oleh tokoh dan pemuka agama. Di antaranya, Wali Kota Jakarta Timur, Bambang Nusa Wardana, Camat Cipayung Siti Mutmainnah dan beberapa pejabat dari jajaran Polres, Dandim serta MUI. Hadir pula perwakilan Walubi, Kristen Protesten, dan umat lain yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama Jakarta Timur.
Wali Kota Jakarta Timur Bambang Nusa Wardana dalam sambutannya mengapresiasi program Pesantren Minhajurrasidin. Di tengah kondisi perekonomian yang tak menentu, ponpes ini berkenan bisa berbagi kepada sesama.
Langkah seperti itu, menurutnya, adalah bukti keselarasan pendidikan di Ponpes yang tidak hanya menekankan teori dan ilmu, tetapi juga mempraktikkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. “Semoga tahun tahun berikutnyaakan terus berbagi" kata Bambang.
Bantuan sembako itu, terdiri dari 5 kg beras, 2 liter minyak goren, dan 1 kg gula pasir. Bantuan diserahkan ke warga 18 RT dari dua RW di Kelurahan Lubang Buaya Jakarta Timur.
Ketua Yayasan Ponpes Minhajurrosyidin Komjen Pol Nur Faizi, mengatakan, kegiatan yang memasuki tahun ketujuh ini merupakan pelajaran langsung (bil hal) bagi santri bahwa berbagi kepada sesama adalah ajaran Islam yang diteladankan Nabi Muhammad SAW. “Apalagi ketika Ramadhan pahala sedekah dan amal kita dilipatgandakan,” kata Nur Faizi dalam siaran pers yang diterima Sindonews, Minggu (19/6/2016).
Mantan Dubes RI untuk Mesir ini mengatakan, selain bentuk kepedulian pesantren terhadap sesama, kegiatan ini juga melatih santri agar saat terjun ke masyarakat kelak terlatih memiliki rasa kepedulian.
Nur juga berharap pelajaran semacam ini, memupuk kebersamaan santri mengikuti ajaran agama yang benar serta tak mudah terprovokasi ke ajaran radikal semacam ISIS. Sehingga menjadi generasi pembela bangsa dan negara sesuai Pancasila dan UUD 1945.
Ingatlah, ungkap Nur Faizi, Rasul pernah berpesan pada Haji Wada’, agar umat Islam senantiasa berpegang pada dua pedoman yang utama, yaitu Alquran dan sunah. “Jika berpegang pada dua hal ini, insya Allah dnia aman dan beragama rukun kompok,” katanya.
Acara buka bersama dan santunan sembako ini dihadiri oleh tokoh dan pemuka agama. Di antaranya, Wali Kota Jakarta Timur, Bambang Nusa Wardana, Camat Cipayung Siti Mutmainnah dan beberapa pejabat dari jajaran Polres, Dandim serta MUI. Hadir pula perwakilan Walubi, Kristen Protesten, dan umat lain yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama Jakarta Timur.
Wali Kota Jakarta Timur Bambang Nusa Wardana dalam sambutannya mengapresiasi program Pesantren Minhajurrasidin. Di tengah kondisi perekonomian yang tak menentu, ponpes ini berkenan bisa berbagi kepada sesama.
Langkah seperti itu, menurutnya, adalah bukti keselarasan pendidikan di Ponpes yang tidak hanya menekankan teori dan ilmu, tetapi juga mempraktikkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. “Semoga tahun tahun berikutnyaakan terus berbagi" kata Bambang.
(whb)