Marah ke Wartawan, Ahok Mulai Sensitif

Kamis, 16 Juni 2016 - 21:24 WIB
Marah ke Wartawan, Ahok Mulai Sensitif
Marah ke Wartawan, Ahok Mulai Sensitif
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lulung Lunggana mempertanyakan tindakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang sering memarahi wartawan yang biasa meliput di Balai Kota DKI Jakarta.

Lulung mengatakan, Ahok mulai sensitif dengan pertanyaan yang menyudutkannya. Bahkan Ahok meminta agar media tidak jelas, tidak boleh mewawancaranya. "Oh yang dia bilang dari koran mana, koran mana ye? Yang dia bilang besok-besok enggak usah ke sini lagi ya? Ya seharusnya sikapnya engggak usah seperti itu media itu kan perlu informasi, perlu mengonfirmasi apa yag terjadi dan diberitakan di luar," ujar Lulung saat dihubungi wartawan, Kamis (16/6/2016).

Politikus PPP itu meminta agar Ahok bisa bersikap lebih santun.
"Harusnya Ahok bisa lebih santun lah. Kalau Ahok marah-marah saat ditanya, berarti dia kelihatan begitu lagi banyak masalah. Kok pejabat publik enggak bisa menahan emosi," ujar Lulung.

Menurut Lulung, wartawan adalah profesi yang dekat dengan para pejabat publik. Seharusnya wartawan bisa dijadikan tempat untuk bertukar informasi.

"Wartawan itu teman kita, sahabat kita buat bertukar informasi. Ini kan sudah sering nih ya, bunuh karakter di depan orang banyak. Dari situ kelihatan, Ahok sosok ‎seorang Gubernur yang tidak pandai berkomunikasi. Wartawan itu bagaimana pun juga kawan," ucapnya.

Perlu diketahui, Ahok mulai bernada tinggi saat ditanya oleh satu orang dengan media arah.com. Wartawan yang diketahui bernama Helmi kena semprot Ahok saat menanyakan ke sang Gubernur apakah dirinya lebih hebat dari pejabat lain.

Ahok menanggapi pertanyaan tersebut sebagai tuduhan dan langsung menanyai wartawan yang bersangkutan soal media tempatnya bekerja. Ahok bahkan melarang wartawan itu masuk ke Balai Kota dan melakukan wawancara.

"Anda dari koran apa? Makanya lain kali tidak usah masuk sini lagi, tidak jelas kalau gitu. Saya tegaskan, kamu juga tidak usah nekan-nekan saya rekan media, saya tidak pernah takut," ujar dia dengan nada tinggi.

"Saya tidak pernah takut sama kalian (media) , jujur saja. Saya selalu katakan, kalau cahaya fajar pagi, kegelapan tidak bisa nutup. Rembang cahaya fajar akan terus merekah, tidak bisa kamu tahan, itu yang saya katakan. Jadi tidak usah bolak-balikin kalimat gitu," kata Ahok.

Usai itu, Ahok langsung masuk ke ruangannya. Namun, tak berselang lama, Ahok keluar lagi untuk menegaskan sesuatu kepada wartawan. Bahwa wartawan yang mengajukan pertanyaan tadi, mulai besok tak boleh menginjakkan kaki di Balai Kota.

"Saya tidak ada kewajiban menjawab pertanyaan Anda sebetulnya. Saya tegaskan itu, bolak-balik ngadu domba. Pokoknya enggak boleh masuk sini lagi, enggak boleh wawancara," tukas dia sambil kembali berlalu ke ruangannya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8551 seconds (0.1#10.140)
pixels