Diduga Sekap ABG, Kontrakan WNA Digerebek Warga Depok
A
A
A
DEPOK - Warga Depok menggerebek rumah kontrakan di RT 001 RW 03 Cimpaeun, Tapos, karena diduga menjadi lokasi penyekapan seorang ABG. Sebelumnya, warga melihat ada seorang ABG di dalam rumah kontrakan yang terkunci dengan mata bengkak.
Para tetangga sesama penghuni kontrakan sejak awal curiga dengan keberadaan perempuan di bawah umur yang berada di dalam kontrakan yang dihuni warga negara Arab berinisial M.
Gadis belia sekira 14 tahun itu datang dari Cianjur dengan inisial NA diduga dilarang keluar kontrakan oleh M. Kejadian tersebut berawal saat akhir pekan lalu warga melihat NA di dalam rumah kontrakan dengan mata bengkak seperti habis menangis.
Pintu kontrakan M dikunci dari luar dan NA hanya mengintip lewat kaca jendela yang terbuka sedikit bertanya pukul berapa kepada tetangga. Saat itu tetangga mulai curiga karena mata NA bengkak.
“Kami curiga kok matanya sembab, saya lagi masak sampai kepikiran itu anak kenapa seperti disekap ketakutan sendirian di kamar kos si warga Arab itu. Takutnya kan dipukulin atau diapa – apain. Seperti mau minta tolong tapi takut, sampai saya panggil warga lainnya,” kata penghuni kontrakan, Diah, Rabu (15/5/2016).
Anehnya, Diah melihat ada perempuan lainnya yang juga tinggal di tempat M. Wanita itu lebih tua dan mengaku sebagai ibu kandung NA. Rupanya NA memang berniat dijodohkan dengan M serta diiming – imingi akan disekolahkan oleh WNA itu.
Warga lainnya, Yuyun menuturkan, warga akhirnya melaporkan hal itu kepada Ketua RT 001 Nuryadi. Nuryadi bersama Wakil Ketua RT dan tetangga lainnya menggerebek kontrakan M pada Senin 13 Juni 2016 malam.
“Pak RT mendatangi kontrakan lalu ada Babinsa dan Babinkamtibmas. Anaknya serta ibunya diamankan sempat menginap di rumah tetangga, lalu sekarang tinggal di rumah bibinya di perumahan tak jauh dari sini," katanya.
"Sedangkan warga Arabnya dibawa pihak imigrasi karena katanya ada masalah sama paspor dan visanya sampai sekarang belum pulang rumahnya kosong,” kata Yuyun.
Para tetangga sesama penghuni kontrakan sejak awal curiga dengan keberadaan perempuan di bawah umur yang berada di dalam kontrakan yang dihuni warga negara Arab berinisial M.
Gadis belia sekira 14 tahun itu datang dari Cianjur dengan inisial NA diduga dilarang keluar kontrakan oleh M. Kejadian tersebut berawal saat akhir pekan lalu warga melihat NA di dalam rumah kontrakan dengan mata bengkak seperti habis menangis.
Pintu kontrakan M dikunci dari luar dan NA hanya mengintip lewat kaca jendela yang terbuka sedikit bertanya pukul berapa kepada tetangga. Saat itu tetangga mulai curiga karena mata NA bengkak.
“Kami curiga kok matanya sembab, saya lagi masak sampai kepikiran itu anak kenapa seperti disekap ketakutan sendirian di kamar kos si warga Arab itu. Takutnya kan dipukulin atau diapa – apain. Seperti mau minta tolong tapi takut, sampai saya panggil warga lainnya,” kata penghuni kontrakan, Diah, Rabu (15/5/2016).
Anehnya, Diah melihat ada perempuan lainnya yang juga tinggal di tempat M. Wanita itu lebih tua dan mengaku sebagai ibu kandung NA. Rupanya NA memang berniat dijodohkan dengan M serta diiming – imingi akan disekolahkan oleh WNA itu.
Warga lainnya, Yuyun menuturkan, warga akhirnya melaporkan hal itu kepada Ketua RT 001 Nuryadi. Nuryadi bersama Wakil Ketua RT dan tetangga lainnya menggerebek kontrakan M pada Senin 13 Juni 2016 malam.
“Pak RT mendatangi kontrakan lalu ada Babinsa dan Babinkamtibmas. Anaknya serta ibunya diamankan sempat menginap di rumah tetangga, lalu sekarang tinggal di rumah bibinya di perumahan tak jauh dari sini," katanya.
"Sedangkan warga Arabnya dibawa pihak imigrasi karena katanya ada masalah sama paspor dan visanya sampai sekarang belum pulang rumahnya kosong,” kata Yuyun.
(ysw)