Budayawan Depok Tuding Wali Kota Tak Paham Kesenian

Sabtu, 11 Juni 2016 - 23:26 WIB
Budayawan Depok Tuding Wali Kota Tak Paham Kesenian
Budayawan Depok Tuding Wali Kota Tak Paham Kesenian
A A A
DEPOK - Para pegiat seni di Depok merasa tak mendapat perhatian pemerintah. Salah satu indikasinya yaitu dengan tidak disahkannya masa kepengurusan Dewan Kesenian Depok (DKD) yang baru.

Kendati demikian, para budayawan itu merasa tak mau diam di tempat. Mereka tetap melaksanakan agenda kerja sesuai dengan hasil musyawarah. Salah satunya yaitu rapat kerja yang bertujuan menentukan program dan arah kebijakan DKD.

"Sehingga pada periode DKD berikutnya siapa pun jadi pengurus dapat menjalankan DKD dengan sistem organisasi yang baik," ungkap Ketua Harian DKD Asrizal Nur saat rapat kerja DKD di Depok, Sabtu (11/6/2016).

Nur mengatakan, rapat kerja ini bertujuan untuk merivitalisai DKDk menjadi organisasi kesenian yang tertata, baik sistem manajemen dan harmonis dengan dengan birokrasi. Tujuan ini, lanjut Nur, seirama dengan semangat perjuangan pengurus DKD yang selama ini masih bertahan menyelamatkan DKD dalam gelombang ujian yang cukup menguras waktu, pikiran perasaan bahkan harga diri.

"Semuanya dipertaruhkan demi berdirinya dengan kokoh organisasi kesenian formal nonpemerintah yang profesional dan berwibawa menuju depok berbudaya," ujar salah satu deklamator terbaik Asia Tenggara itu.

Sementara itu Ketua Umum DKD Nuroji menilai, Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad tidak paham mengenai kesenian. Pasalnya, hingga saat ini Wali Kota belum mengeluarkan surat keputusan (SK) pengesahan pengurus yang baru.

Idris dianggap lebih berpihak pada Ketua DKD lama yaitu Misbahul Munir. Padahal, Munir sudah otomatis diberhentikan melalui musyawarah luar biasa (muslub). Menurut Nuroji, Wali Kota telah mensalahartikan persoalan pemilihan Ketua DKD.

"Ketua DKD tidak diangkat atau ditunjuk oleh Wali Kota. Dia hanya mengesahkan melalui SK saja. Tapi, Wali Kota masih keukeuh," katanya.

Ditegaskan bahwa para anggota DKD tidak mencari proyek di pemerintahan. Melainkan memberikan masukan atas arah kebijakan pemerintahan di bidang seni budaya. "Yang menjadi pertanyaan para seniman mengapa Wali Kota tetap mempertahankan Munir sampai saat ini. Munir pun tidak legowo atas hasil muslub," pungkasnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7107 seconds (0.1#10.140)