Petugas Dinsos Amankan Pengemis Ngesot di Grand Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Pelayanan Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat mengamankan seorang pengemis dengan modus ngesot di Jalan Teluk Betung samping Grand Indonesia (GI). Penangkapan ini berdasarkan laporan masyarakat yang resah dengan keberadaan pengemis itu.
"Setelah kami cek di lokasi yang bersangkutan sedang beraksi mengemis dengan didampingi anaknya yang masih balita dan suaminya ketika petugas datang. Anak dan suaminya hanya monitor dari jarak beberapa meter," kata Kepala Sudin Sosial Jakarta Pusat Susana Budi Susilowati di Jakarta, Minggu (5/6/2016).
Susana melanjutkan, pengemis tersebut beroperasi dengan mengesot agar orang menganggap, bahwa dia mengalami disabilitas tubuh.
"Lucunya waktu petugas mengamankan, dia meronta dan berontak. Ternyata sehat wal afiat bisa berdiri dengan tegak dan bisa berjalan dengan normal," jelas Susana.
Modus semacam ini memang sangat efektif untuk mengelabui para warga yang lewat agar merasa iba.
"Buktinya belum dua jam beroperasi sudah ada uang di sakunya Rp300.000. Kelihatannya sangat iba dan kasihan makanya warga tidak sungkan-sungkan memberikan uang kepadanya" terangnya.
Berdasarkan pengakuannya, ia berasal dari Cirebon dan mengontrak di kawasan Manggarai ini baru beberapa hari melahirkan anak dan suaminya bekerja sebagai sopir bajaj. Susana mengimbau, agar warga selektif dalam menyalurkan sumbangannya. Salurkan sedekah anda ke lembaga resmi dan tempat ibadah terdekat.
"Karena memberikan sedekah kepada pengemis tidak mendidik bahkan menumbuhkembangkan mereka di jalanan," imbuhnya.
"Setelah kami cek di lokasi yang bersangkutan sedang beraksi mengemis dengan didampingi anaknya yang masih balita dan suaminya ketika petugas datang. Anak dan suaminya hanya monitor dari jarak beberapa meter," kata Kepala Sudin Sosial Jakarta Pusat Susana Budi Susilowati di Jakarta, Minggu (5/6/2016).
Susana melanjutkan, pengemis tersebut beroperasi dengan mengesot agar orang menganggap, bahwa dia mengalami disabilitas tubuh.
"Lucunya waktu petugas mengamankan, dia meronta dan berontak. Ternyata sehat wal afiat bisa berdiri dengan tegak dan bisa berjalan dengan normal," jelas Susana.
Modus semacam ini memang sangat efektif untuk mengelabui para warga yang lewat agar merasa iba.
"Buktinya belum dua jam beroperasi sudah ada uang di sakunya Rp300.000. Kelihatannya sangat iba dan kasihan makanya warga tidak sungkan-sungkan memberikan uang kepadanya" terangnya.
Berdasarkan pengakuannya, ia berasal dari Cirebon dan mengontrak di kawasan Manggarai ini baru beberapa hari melahirkan anak dan suaminya bekerja sebagai sopir bajaj. Susana mengimbau, agar warga selektif dalam menyalurkan sumbangannya. Salurkan sedekah anda ke lembaga resmi dan tempat ibadah terdekat.
"Karena memberikan sedekah kepada pengemis tidak mendidik bahkan menumbuhkembangkan mereka di jalanan," imbuhnya.
(mhd)