Tak Terurus, Tugu Peringatan Rakjat Serpong Dipenuhi Lumut

Kamis, 26 Mei 2016 - 04:23 WIB
Tak Terurus, Tugu Peringatan...
Tak Terurus, Tugu Peringatan Rakjat Serpong Dipenuhi Lumut
A A A
TANGERANG SELATAN - Tugu bersejarah bernama Tugu Peringatan Rakjat Serpong di bundaran Cisauk, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel) terlihat tak terurus. Tugu yang merupakan simbol perlawanan rakyat terhadap agresi militer Belanda terhimpit oleh warung kelontong dan rumah makan Padang di samping kiri dan kanannya.

Bahkan, Tugu Peringatan Rakjat Serpong, sampai-sampai tak terlihat dari jalan. Untuk memastikan adanya tugu tersebut, harus mendekat terlebih dahulu ke warung. Bentuk bangunan tugu itu memiliki tinggi dua meter dengan dilengkapi tiang dan Bendera Merah Putih di atasnya sudah kusam karena kotor.

Adapun tulisan di tugu tersebut berbunyi seperti berikut, "Tugu Peringatan Proklamasi 17 Agustus 1945- Didirikan Pada Hari Selasa Djam 6 Petang Tgl 27 Desember 1949 (5 Maulud 1369) Rakjat Serpong."

Mantan Ketua Dewan Kesenian Tangerang Selatan Agam Pamungkas Lubah mengatakan, seharusnya Pemerintah Kota Tangerang Selatan lebih memperhatikan tugu bersejarah tersebut. "Saya sudah pernah bilang ke Bu Airin dari zaman dia baru menjabat tahun 2010, sampai sekarang mana? Cuma dibiarkan begitu saja, tidak ada tindak lanjut," kata Agam Pamungkas Lubah pada wartawan Rabu, 25 Mei 2016 kemarin.

Kondisi Tugu Peringatan Rakjat Serpong saat ini memprihatinkan. Bangunan tugu ditumbuhi lumut dan beberapa bagiannya sudah retak. Untuk diketahui Tugu Peringatan Rakjat Serpong merupakan simbol perlawanan masyarakat saat itu terhadap Agresi Militer Belanda Kedua pada tahun 1948.

Dalam perlawanan di kala itu, tokoh-tokoh masyarakat bergabung dan bersama-sama warga menyerang tentara Belanda yang membuat pos jaga di sebuah bangunan yang kini menjadi Kantor Samsat Cilenggang.

Perlawanan mereka didasari atas keinginan mempertahankan kemerdekaan mereka yang telah diproklamasikan oleh Soekarno dan Mohammad Hatta pada 17 Agustus 1945.

Agam menilai, tidak ada keseriusan sama sekali dari pihak Pemerintah Kota Tangerang Selatan dalam memelihara situs bersejarah di daerahnya. Padahal, dana dari APBD dianggap cukup untuk sekadar menata dan membuat situs bersejarah Tugu Peringatan Rakjat Serpong menjadi lebih terawat.

"Pemkot Tangsel kan banyak duit, bisa saja bebasin tanah di sana, tugu bisa ditata. Kalau sekarang kan ketutupan sama warung-warung punya pedagang," tutur Agam.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9777 seconds (0.1#10.140)