Kekasih Sekaligus Pembunuh Enno Ternyata Siswa Berprestasi
A
A
A
JAKARTA - Satu dari tiga pembunuh Enno Parihah (18) ternyata merupakan siswa cukup cemerlang di sekolahnya. RAL (15) tersangka yang juga kekasih korban selalu mendapatkan rangking lima besar di kelasnya.
"RAL ini sebenarnya anaknya pintar, dia selalu ranking lima besarlah di sekolahnya," ujar Kanit V Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Handik Zusen di Mapolda Metro Jaya, Rabu (18/5/2016).
Menurut Handik, tersangka pernah dimasukan ke pesantren di Mauk, Tangerang, oleh orangtuanya karena bandel. "Dia masuk pesantren di Mauk hanya betah selama satu tahun enam bulanan," ujar Handik.
RAL sendiri baru selesai mengikuti Ujian Nasional (UN) sebelum melakukan pembunuhan terhadap Eno. Siang itu, Kamis 12 Mei 2016 selepas sekolah, RAL menghubungi Eno via SMS yang menanyakan apakah korban ada acara malam hari atau tidak.
SMS tersangka dibalas Eno, hingga akhirnya Eno mengundang tersangka untuk masuk ke dalam kamar kos. Sampai akhirnya, terjadi pembunuhan sadis yang ia lakukan bersama dua tersangka Rahmat Arifin, dan Imam Harpiadi.
RAL mengaku terpaksa mengikuti ajakan dua tersangka untuk membunuh korban lantaran merasa takut dan tertekan. "Saya merasa tertekan oleh Imam dan Arif. Kemudian saya juga merasa takut nanti kalau korban masih hidup, saya dilaporkan ke polisi," ujarnya di ruang pemeriksaan.
"RAL ini sebenarnya anaknya pintar, dia selalu ranking lima besarlah di sekolahnya," ujar Kanit V Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Handik Zusen di Mapolda Metro Jaya, Rabu (18/5/2016).
Menurut Handik, tersangka pernah dimasukan ke pesantren di Mauk, Tangerang, oleh orangtuanya karena bandel. "Dia masuk pesantren di Mauk hanya betah selama satu tahun enam bulanan," ujar Handik.
RAL sendiri baru selesai mengikuti Ujian Nasional (UN) sebelum melakukan pembunuhan terhadap Eno. Siang itu, Kamis 12 Mei 2016 selepas sekolah, RAL menghubungi Eno via SMS yang menanyakan apakah korban ada acara malam hari atau tidak.
SMS tersangka dibalas Eno, hingga akhirnya Eno mengundang tersangka untuk masuk ke dalam kamar kos. Sampai akhirnya, terjadi pembunuhan sadis yang ia lakukan bersama dua tersangka Rahmat Arifin, dan Imam Harpiadi.
RAL mengaku terpaksa mengikuti ajakan dua tersangka untuk membunuh korban lantaran merasa takut dan tertekan. "Saya merasa tertekan oleh Imam dan Arif. Kemudian saya juga merasa takut nanti kalau korban masih hidup, saya dilaporkan ke polisi," ujarnya di ruang pemeriksaan.
(ysw)