Tak Ada Dialog, Masyarakat Luar Batang Tolak Penggusuran

Minggu, 01 Mei 2016 - 21:07 WIB
Tak Ada Dialog, Masyarakat...
Tak Ada Dialog, Masyarakat Luar Batang Tolak Penggusuran
A A A
JAKARTA - Masyarakat Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara tetap akan menolak penggusuran terhadap ratusan pemukiman di kawasan itu. Langkah ini diambil setelah Pemprov DKI tidak melakukan aspek dialog saat menggusur kawasan Kampung Aquarium.

"Akan banyak warga yang mendukung kami dalam mempertahankan pemukiman ini," kata Pengurus Sekretaris Luar Batang, Mansur Amin di Jakarta, Minggu (1/5/2016).

Alasan untuk merevitalisasi Masjid Luar Batang dalam penggusuran, kata Mansur, hanyalah akal-akalan belaka. Pasalnya, berdasarkan bocoran dari Dinas Tata Ruang, nantinya kawasan Luar Batang akan banyak dikelilingi apartement.

"Jadi penggusuran ini hanya akan membantu pihak apartement mendapatkan akses jalan baru," tegasnya.

Belum lagi dalam penggusuran yang ada, tidak ada jaminan untuk mendapatkan rusun. Membuat keseimbangan menjadi terganggu, kondisi ini berimbas pada banyaknya warga yang menjadikan perahu sebagai tempat tinggal setelah rusun tidak di dapat.

Peneliti Cagar Budaya Kawasan Kota Tua, Chandrian Attahiyat tak menampik saat ini Pemprov DKI tak memaksimalkan dengan potensi wisata dan budaya Kota Tua. Meski telah tertuang dalam Pergub nomor 36 tahun 2014 tentang rencana induk Kota Tua, namun banyak bangunan yang dibiarkan terbengkalai.

"Salah satunya menara syahbandar di Luar Batang yang miring 30 derajat sejak beberapa tahun lalu," ucapnya.

Karena itu, Chandrian menilai, dalam melakukan penertiban kawasan Luar Batang, agar bangunan cagar tak mengalami kerusakan. Kebijakan baru harus dilakukan segera, mulai dari memperketatat rekayasa truk besar hingga memanfaatkan bangunan yang telah berdiri.

"Ini bagian dari upaya revitalisasi, memanfaatkan bangunan yang telah terbangun," tuturnya.

Plt Wakil Wali Kota Jakarta Utara, Wahyu Haryadi menegaskan, tetap akan menggusur Luat Batang sesuai perintah Ahok. Hanya saja, ia berjanji akan mengedapankan aspek sosialisasi dibandingkan pelayangan surat sp 1, 2, dan 3.

"Hunian tidak ada tahapan, dan tidak sembarangan, harus sosialisasi dulu," ucapnya kepada wartawan.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0916 seconds (0.1#10.140)