Ini Penyebab Warga Somalia Dikeroyok di Tebet
A
A
A
JAKARTA - Sebelum tewas di dikeroyok di Tebet, Jakarta Selatan, Ahmed Mohammad, warga negara Somalia sempat memberikan uang sebesar Rp100.000 kepada pelaku berinisial AS. Uang itu diberikan kepada pelaku guna membeli minum minuman keras (miras) untuk mereka mabuk di rel kereta Jalan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan.
"Korban ini kenal dengan pelaku Akbar alias AS alias Ambon. Awalnya dia kasih uang Rp100.000 ke pelaku untuk meminum minuman keras bersama," ujar Kapolsek Tebet Kompol Nurdin A Rahman di Polsek Tebet, Jaksel, Kamis (21/4/2016).
Menurut Nurdin, pelaku AS lantas memanggil lima temannya, MF (18), RRN (21), M (19), Y, dan T. Ketujuh orang itu akhirnya mabuk bersama di perlintasan kerera api yang ada di Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan. (Baca: Polisi Ringkus Empat Pembunuh Warga Somalia di Tebet)
Mereka memilih rel kereta karena para pelaku biasa menjadi Pak Ogah dan menjaga perlintasan kereta. Saat sedang mabuk itu, terjadi pertengkaran antara salah satu pelaku dengan korban. Korban akhirnya mengeluarkan kata kasar dan memaki.
"Saat nongkrong bersama dan mabuk, terjadi cek-cok, korban lalu memukul pelaku, pelaku Akbar itu membalasnya dan terjadilah pengeroyokan. Korban dipukul dengan tiga buah batu dan dibacok menggunakan parang," tuturnya.
Saat ini, polisi pun tengah mendalami peran para pelaku itu. Salah satu pelaku berinisial RRN mengaku tak melakukan pemukulan terhadap korban. Namun, polisi akan memeriksa para pelaku secara intensif untuk mengetahui perannya masing-masing.
Nurdin menambahkan, saat kejadian berlangsung, CCTV SMAN 37 Jakarta sempat merekam aksi para pelaku itu. Polisi lalu memetakan wajah pelaku dan berhasil membekuk keempat pelaku itu tak jauh dari lokasi kejadian. Adapun satu dari keempat pelaku, yakni MF itu masih berstatus pelajar di SMA yang ada di Jakarta Timur.
"Jika Y dan T sudah tertangkap, peran, serta motif cek cok itu sudah kami ketahui, kami akan segera lakukan rekonstruksi secepatnya. Dari rekaman CCTV, mereka melakukan aksinya dengan tenang," pungkasnya.
"Korban ini kenal dengan pelaku Akbar alias AS alias Ambon. Awalnya dia kasih uang Rp100.000 ke pelaku untuk meminum minuman keras bersama," ujar Kapolsek Tebet Kompol Nurdin A Rahman di Polsek Tebet, Jaksel, Kamis (21/4/2016).
Menurut Nurdin, pelaku AS lantas memanggil lima temannya, MF (18), RRN (21), M (19), Y, dan T. Ketujuh orang itu akhirnya mabuk bersama di perlintasan kerera api yang ada di Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan. (Baca: Polisi Ringkus Empat Pembunuh Warga Somalia di Tebet)
Mereka memilih rel kereta karena para pelaku biasa menjadi Pak Ogah dan menjaga perlintasan kereta. Saat sedang mabuk itu, terjadi pertengkaran antara salah satu pelaku dengan korban. Korban akhirnya mengeluarkan kata kasar dan memaki.
"Saat nongkrong bersama dan mabuk, terjadi cek-cok, korban lalu memukul pelaku, pelaku Akbar itu membalasnya dan terjadilah pengeroyokan. Korban dipukul dengan tiga buah batu dan dibacok menggunakan parang," tuturnya.
Saat ini, polisi pun tengah mendalami peran para pelaku itu. Salah satu pelaku berinisial RRN mengaku tak melakukan pemukulan terhadap korban. Namun, polisi akan memeriksa para pelaku secara intensif untuk mengetahui perannya masing-masing.
Nurdin menambahkan, saat kejadian berlangsung, CCTV SMAN 37 Jakarta sempat merekam aksi para pelaku itu. Polisi lalu memetakan wajah pelaku dan berhasil membekuk keempat pelaku itu tak jauh dari lokasi kejadian. Adapun satu dari keempat pelaku, yakni MF itu masih berstatus pelajar di SMA yang ada di Jakarta Timur.
"Jika Y dan T sudah tertangkap, peran, serta motif cek cok itu sudah kami ketahui, kami akan segera lakukan rekonstruksi secepatnya. Dari rekaman CCTV, mereka melakukan aksinya dengan tenang," pungkasnya.
(mhd)